1. PENDAHULUAN
Dalam melakukan suatu pembangunan, baik itu dalam membangun
sebuah rumah, gedung, maupun fasilitas umum, pasti kita berharap bahwa bangunan
yang akan bangun nantinya dapat berdiri kokoh dan bertahan lama. Hal tersebut
tentu tak lepas dari faktor mutu bahan bangunan yang digunakan.
Mengetahui
hal tersebut, diadakanlah suatu pengujian bahan agar kita dapat mengetahui
kondisi yang bagaimanakah bahan bangunan yang bermutu standar itu dan bagaimana
cara mengolah bahan bangunan yang baik agar dapat menghasilkan bangunan yang
kokoh. Dalam pengujian kami, kami mendapatkan semen sebagai bahan uji. Uji yang
kami lakukan meliputi uji berat jenis, uji berat volume, uji konsistensi
normal, dan uji pengikatan awal dan akhir pada semen tipe 1 merk Semen Gresik
yang keadaan semen saat itu sudah dalam keadaan bercampur dengan udara terbuka.
Hasilnya akan dijelaskan lebih lanjut dalam pembahasan pada laporan ini.
Selamat membaca dan semoga bermanfaat.
2. PENGUJIAN
a. Uji berat jenis
- Tujuan
Tujuan untuk mengetahui berat
jenis semen
- Peralatan
·
Timbangan Analisa 260 gram
·
Labu takar 240 ml
·
Corong
·
Cawan alumunium
- Bahan
·
Semen Portland produk SEMEN GRESIK tipe 1
·
Minyak Tanah
- Prosedur Pelaksanaan
1.
Timbang cawan alumunium dengan timbangan analisa 260 gram dalam
keadaan kosong, kemudian catat hasilnya (W1)
2.
Masukkan semen ke dalam cawan alumunium lalu timbang beratnya
hingga seberat 100 gram + hasil berat cawan (W2).
3.
Timbang labu takar dalam keadaan bersih dan kering, catat
hasilnya (W3).
4.
Isi labu takar dengan minyak tanah sebanyak 240 ml, lalu labu
takar diputar-putar agar gelembung udaranya keluar lalu timbanglah dan catat
hasilnya (W4)
5.
Setelah itu tuang minyak tanah ke dalam suatu wadah
6.
Masukkan semen 100 gram ke dalam labu takar menggunakan
corong lalu tambahkan minyak tanah hingga batas kapasitas labu takar, kemudian
aduklah perlahan-lahan selama beberapa saat agar gelembung udaranya keluar, timbang
dan catat hasilnya (W5).
Data hasil
Percobaan nomor |
1 |
Berat semen (W2-W1) |
197,5 – 97,5 = 100 gr |
Berat labu takar +
minyak (W4) |
372,3 gr |
Berat semen + minyak +
labu takar (W5) |
453,5 gr |
Berat jenis =
0,8.(W2-W1)/( (W2-W1)+W4-W5) |
0,8.100/(100+372,3-453,5)
= 4,26 gr/cm3 |
Berat jenis semen adalah adalah 4,26 g/cm3
b. Uji berat volume
- Tujuan
untuk mengetahui berat volume semen
- Peralatan
·
Timbangan Analisa 260 gram
·
Timbangan analisa 1500 gram
·
Tabung silinder
- Bahan
·
Semen portland produk SEMEN GRESIK tipe 1
- Prosedur
1.
Tabung silinder ditimbang dengan timbangan analisa 260 gram
dalam keadaan kosong, kemudian catat hasilnya (W1)
2.
Setelah itu, ukur jari-jari (r) dan tinggi (t) pada silinder,
catat hasilnya.
3.
Semen portland dimasukkan ke dalam tabung silinder hingga
penuh kemudian ratakan, untuk metode tanpa rojokan cara memasukkannya tanpa
dipadatkan. Sedangkan untuk metode rojokan cara memasukkannya dengan dirojok
atau dipadatkan
4.
Tabung silinder dan isinya (tanpa dirojok) ditimbang kembali
dengan timbangan analisa 1500 gram (W2)
5.
Tabung silinder dan isinya (dengan dirojok) ditimbang kembali
dengan timbangan analisa 1500 gram (W3)
7.
Berat semen portland (W) = W2-W1
8.
Berat volume semen portland = W/V gr/cm3.
Merek semen |
Semen gresik |
Pengujian |
Tanpa dipadatkan/dirojok |
Berat tabung silinder
(W1) |
293 gr |
Volume tabung silinder
(V) |
V = 3,14 . 5,52 . 11 V = 1044,835 cm3 |
Berat tabung silinder +
semen (W2) |
1243 gr |
Berat semen (W) = W2-W1 |
1243-293 = 950 gr |
Berat volume semen =
W/V (gr/cm3) |
950/1044,835 = 0,91 gr/cm3 |
Merek semen |
Semen gresik |
Pengujian |
Dipadatkan/ dirojok |
Berat tabung silinder
(W1) |
293 gr |
Volume tabung silinder
(V) |
V = 3,14 . 5,52 . 11 V = 1044,835 cm3 |
Berat tabung silinder +
semen (W3) |
1450 gr |
Berat semen (W) = W3-W1 |
1450-293 = 1157 gr |
Berat volume semen =
W/V (gr/cm3) |
1157/1044,835 = 1,11 gr/cm3 |
Berat volume semen tanpa dipadatkan adalah 0,91 gr/cm3
Berat volume semen dengan dipadatkan adalah 1,11 gr/cm3
c. Uji Konsistensi Normal
- Tujuan
Untuk mengetahui kadar air
normal untuk mencapai kondisi kebahasan pasta yang standar.
- Peralatan
·
Timbangan dengan ketelitian 0,1 g
·
Gelas ukur dengan kapasitas maksimal 100 ml dengan ketelitian
1 ml
·
Air murni
·
Pengaduk
·
Stopwatch
·
Spatula
·
Alat vicat
- Bahan
·
Semen portland merk Semen Gresik tipe 1 sebanyak 250 g
- Prosedur kerja
1.
Semen PC sebanyak 250 gr diaduk beserta air sebanyak 30 %
dari berat semen selama 2 menit.
2.
Setelah terbentuk pasta, bentuk pasta semen bulat seperti
bola. Lalu lemparkan dari tangan kiri ke tangan kanan sebanyak 6 kali (jarak
antara tangan kiri dan kanan 15 cm). Lalu, masukkan pasta semen ke dalam cincin
konika. Cara memasukkannya dari lubang cincin yang besar kelebihan pasta pada
cincin konika diratakan dengan spatula. Pada lubang cincin konika yang besar
diberi alas kaca, kemudian diletakkan pada alat vicat. Bagian cincin yang besar
ada di bagian bawah dan yang kecil di bagian atas.
3.
Pasta semen pada cincin konika, diletakkan di bawah jarum
vicat. Meletakannya harus sedemikian rupa sehingga jarum vicat dapat di atas
tengah-tengah lubang cincin .
4.
Jarum vicat kemudian diturunkan dan diamkan 30 detik. Masuknya
jarum ke pasta semen dicatat.
5.
Percobaan tersebut diulang-ulang dengan presentasi air yang
berbeda-beda sampai jarum vicat menembus pasta semen sedalam 10 mm.
6.
Hubungkan kadar air dan penurunan jarum vicat dapat dibuatkan
grafiknya
7.
Konsistensi normal tercapai bilamana jarum vicat masuk
sedalam 10 mm ke dalam adonan pasta semen.
·
Data hasil :
Merk Semen |
Semen Gresik |
|||||
Pengujian ke : |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
|
Berat semen (W) |
250 |
250 |
250 |
250 |
250 |
|
Volume air (V) |
75 |
70 |
65 |
60 |
55 |
|
Penurunan |
34 mm |
23 mm |
16 mm |
10 mm |
6 mm |
|
Kadar air = V/W x 100% |
30 % |
28 % |
26 % |
24 % |
22% |
|
Konsistensi normal : |
||||||
Berat semen = |
250 gram |
|||||
Kadar air = |
24 % |
|||||
·
Diagram :
d. Uji Pengikatan Awal dan Akhir
- Tujuan
Tujuan untuk mengetahui waktu
ikat awal dan akhir
- Peralatan
·
Timbangan dengan ketelitian 0.1 g
·
Cawan
·
Gelas ukur dengan kapasitas maksimum 100 ml dengan ketelitian
1 ml
·
Air murni
·
Stopwatch
·
Spatula
·
Vicat
- Bahan
Adonan semen portland dalam
konsistensi normal
- Prosedur kerja
1.
Semen portland sebanyak 250 g dimasukkan ke dalam cawan dan
tambahkan air murni sebanyak kadar air yang telah ditentukan sebelumnya pada
uji konsentrasi normal (24%). Aduk hingga rata hingga menjadi pasta.
2.
Kemudian, bentuklah pasta tersebut bulat seperti bola.
3.
Bola pasta semen lalu dilemparkan dari tangan kiri ke tangan
kanan sejarak 15 cm sebanyak 6 kali.
4.
Pasta semen kemudian dimasukkan ke dalam cincin konika. Cara
memasukkannya dari lubang cincin yang besar. Kelebihan pasta semen pada cincin
konika diratakan dengan spatula.
5.
Pada lubang cincin konika diberi alas kaca, kemudian
diletakkan pada alat vicat; bagian cincin yang besar ada di bagian bawah dan
yang kecil di bagian atas. Pasta semen pada lubang cincin bagian atas diratakan
menggunakan spatula.
6.
Pasta semen pada cincin konika diletakkan di bawah jarum
vicat, meletakannya harus sedimikian rupa sehinga jarum vicat tepat menyentuh
adonan pasta semen dan di tengah-tengah lubang cincin.
7.
Diamkan selama 45 menit.
8.
Jarum semen kemudian dijatuhkan dan biarkan selama 30 detik,
masuknya jarum ke pasta semen dicatat.
9.
Percobaan terus diulang-ulang dengan selang waktu 15 menit
sampai jarum vicat tak lagi menembus pasta semen. Jarak pengukuran satu dengan
yang lainnya tak boleh lebih kecil dari 9 mm yang diukur dari tepi cincin
konika.
10.
Buat grafik penurunan VS waktu. Bila penetrasi jarum vicat
pada pasta semen telah mencapai ±25 mm berarti pasta semen
telah mengalami pengikatan awal. Bila dalam 3 kali berturut-turut jarum vicat
dijatuhkan dan tidak menimbulkan bekas pada pasta semen, berarti pengikatan
akhir telah dicapai, percobaan dihentikan.
Data pengujian waktu pengikat awal dan akhir
Merk Semen |
: Semen Gresik |
Berat Contoh |
: 250 gram |
Tipe Semen |
: 1 |
Kadar Air Konsistensi |
: 24 % |
Pengamatan ke- |
Waktu Penurunan (menit) |
Penetrasi (mm) |
1 |
45 |
44 |
2 |
60 |
44 |
3 |
75 |
43 |
4 |
90 |
43 |
5 |
105 |
38 |
6 |
120 |
36 |
7 |
135 |
32 |
8 |
150 |
30 |
9 |
165 |
28 |
10 |
180 |
24 |
11 |
195 |
12 |
12 |
210 |
0 |
· Diagram :
Kesimpulan :
Waktu pengikatan awal adalah selama 180 menit
Waktu pengikatan akhir adalah selama 210 menit
Data pengujian waktu pengikat awal dan akhir
Merk Semen |
: Semen Gresik |
Berat Contoh |
: 250 gram |
Tipe Semen |
: 1 |
Kadar Air Konsistensi |
: 24 % |
Pengamatan ke- |
Waktu Penurunan (menit) |
Penetrasi (mm) |
1 |
45 |
49 |
2 |
60 |
49 |
3 |
75 |
48 |
4 |
90 |
47 |
5 |
105 |
47 |
· Diagram :