Minggu, 12 Februari 2023

Pengujian Semen - Uji Berat Jenis, Berat Volume, Konsistensi Normal, Pengikatan Awal dan Akhir

 

1.      PENDAHULUAN

                        Dalam melakukan suatu pembangunan, baik itu dalam membangun sebuah rumah, gedung, maupun fasilitas umum, pasti kita berharap bahwa bangunan yang akan bangun nantinya dapat berdiri kokoh dan bertahan lama. Hal tersebut tentu tak lepas dari faktor mutu bahan bangunan yang digunakan.

                        Mengetahui hal tersebut, diadakanlah suatu pengujian bahan agar kita dapat mengetahui kondisi yang bagaimanakah bahan bangunan yang bermutu standar itu dan bagaimana cara mengolah bahan bangunan yang baik agar dapat menghasilkan bangunan yang kokoh. Dalam pengujian kami, kami mendapatkan semen sebagai bahan uji. Uji yang kami lakukan meliputi uji berat jenis, uji berat volume, uji konsistensi normal, dan uji pengikatan awal dan akhir pada semen tipe 1 merk Semen Gresik yang keadaan semen saat itu sudah dalam keadaan bercampur dengan udara terbuka. Hasilnya akan dijelaskan lebih lanjut dalam pembahasan pada laporan ini. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

 

2.      PENGUJIAN

a. Uji berat jenis

- Tujuan

Tujuan untuk mengetahui berat jenis semen

- Peralatan

·      Timbangan Analisa 260 gram

·      Labu takar 240 ml

·      Corong

·      Cawan alumunium

- Bahan

·      Semen Portland produk SEMEN GRESIK tipe 1

·      Minyak Tanah

- Prosedur Pelaksanaan

1.   Timbang cawan alumunium dengan timbangan analisa 260 gram dalam keadaan kosong, kemudian catat hasilnya (W1)

2.   Masukkan semen ke dalam cawan alumunium lalu timbang beratnya hingga seberat 100 gram + hasil berat cawan (W2).

3.   Timbang labu takar dalam keadaan bersih dan kering, catat hasilnya (W3).

4.   Isi labu takar dengan minyak tanah sebanyak 240 ml, lalu labu takar diputar-putar agar gelembung udaranya keluar lalu timbanglah dan catat hasilnya (W4)

5.   Setelah itu tuang minyak tanah ke dalam suatu wadah

6.   Masukkan semen 100 gram ke dalam labu takar menggunakan corong lalu tambahkan minyak tanah hingga batas kapasitas labu takar, kemudian aduklah perlahan-lahan selama beberapa saat agar gelembung udaranya keluar, timbang dan catat hasilnya (W5).  

Data hasil

Percobaan nomor

1

Berat semen (W2-W1)

197,5 – 97,5 = 100 gr

Berat labu takar + minyak (W4)

372,3 gr

Berat semen + minyak + labu takar (W5)

453,5 gr

Berat jenis = 0,8.(W2-W1)/( (W2-W1)+W4-W5)

0,8.100/(100+372,3-453,5) = 4,26 gr/cm3

 Kesimpulan

Berat jenis semen adalah adalah 4,26 g/cm3

  

b. Uji berat volume

- Tujuan

untuk mengetahui berat volume semen

- Peralatan

·      Timbangan Analisa 260 gram

·      Timbangan analisa 1500 gram

·      Tabung silinder

- Bahan

·      Semen portland produk SEMEN GRESIK tipe 1

- Prosedur

1.      Tabung silinder ditimbang dengan timbangan analisa 260 gram dalam keadaan kosong, kemudian catat hasilnya (W1)

2.      Setelah itu, ukur jari-jari (r) dan tinggi (t) pada silinder, catat hasilnya.

3.      Semen portland dimasukkan ke dalam tabung silinder hingga penuh kemudian ratakan, untuk metode tanpa rojokan cara memasukkannya tanpa dipadatkan. Sedangkan untuk metode rojokan cara memasukkannya dengan dirojok atau dipadatkan

4.      Tabung silinder dan isinya (tanpa dirojok) ditimbang kembali dengan timbangan analisa 1500 gram (W2)

5.      Tabung silinder dan isinya (dengan dirojok) ditimbang kembali dengan timbangan analisa 1500 gram (W3)

6.      Volume semen portland 

7.      Berat semen portland (W) = W2-W1

8.      Berat volume semen portland = W/V gr/cm3.

 Data hasil

Merek semen

Semen gresik

Pengujian

Tanpa dipadatkan/dirojok

Berat tabung silinder (W1)

293 gr

Volume tabung silinder (V)


 V = 3,14 . 5,52 . 11

V = 1044,835 cm3

Berat tabung silinder + semen (W2)

1243 gr

Berat semen (W) = W2-W1

1243-293 = 950 gr

Berat volume semen = W/V (gr/cm3)

950/1044,835 = 0,91 gr/cm3

 

 

Merek semen

Semen gresik

Pengujian

Dipadatkan/ dirojok

Berat tabung silinder (W1)

293 gr

Volume tabung silinder (V)


 V = 3,14 . 5,52 . 11

V = 1044,835 cm3

Berat tabung silinder + semen (W3)

1450 gr

Berat semen (W) = W3-W1

1450-293 = 1157 gr

Berat volume semen = W/V (gr/cm3)

1157/1044,835 = 1,11 gr/cm3

 Kesimpulan

Berat volume semen tanpa dipadatkan adalah 0,91 gr/cm3

Berat volume semen dengan dipadatkan adalah 1,11 gr/cm3

 

c. Uji Konsistensi Normal

- Tujuan

Untuk mengetahui kadar air normal untuk mencapai kondisi kebahasan pasta yang standar.

- Peralatan

·         Timbangan dengan ketelitian 0,1 g

·         Gelas ukur dengan kapasitas maksimal 100 ml dengan ketelitian 1 ml

·         Air murni

·         Pengaduk

·         Stopwatch

·         Spatula

·         Alat vicat

- Bahan

·         Semen portland merk Semen Gresik tipe 1 sebanyak 250 g

- Prosedur kerja

1.        Semen PC sebanyak 250 gr diaduk beserta air sebanyak 30 % dari berat semen selama 2 menit.

2.        Setelah terbentuk pasta, bentuk pasta semen bulat seperti bola. Lalu lemparkan dari tangan kiri ke tangan kanan sebanyak 6 kali (jarak antara tangan kiri dan kanan 15 cm). Lalu, masukkan pasta semen ke dalam cincin konika. Cara memasukkannya dari lubang cincin yang besar kelebihan pasta pada cincin konika diratakan dengan spatula. Pada lubang cincin konika yang besar diberi alas kaca, kemudian diletakkan pada alat vicat. Bagian cincin yang besar ada di bagian bawah dan yang kecil di bagian atas.

3.        Pasta semen pada cincin konika, diletakkan di bawah jarum vicat. Meletakannya harus sedemikian rupa sehingga jarum vicat dapat di atas tengah-tengah lubang cincin .

4.        Jarum vicat kemudian diturunkan dan diamkan 30 detik. Masuknya jarum ke pasta semen dicatat.

5.        Percobaan tersebut diulang-ulang dengan presentasi air yang berbeda-beda sampai jarum vicat menembus pasta semen sedalam 10 mm.

6.        Hubungkan kadar air dan penurunan jarum vicat dapat dibuatkan grafiknya

7.        Konsistensi normal tercapai bilamana jarum vicat masuk sedalam 10 mm ke dalam adonan pasta semen.

 

·      Data hasil :

Merk Semen

Semen Gresik

Pengujian ke :

1

2

3

4

5

Berat semen (W)

250

250

250

250

250

Volume air (V)

75

70

65

60

55

Penurunan

34 mm

23 mm

16 mm

10 mm

6 mm

Kadar air = V/W x 100%

30 %

28 %

26 %

24 %

22%

Konsistensi normal :

Berat semen =

250 gram

Kadar air =

24 %

 ·      Diagram : 

 

d. Uji Pengikatan Awal dan Akhir

- Tujuan

Tujuan untuk mengetahui waktu ikat awal dan akhir

- Peralatan

·         Timbangan dengan ketelitian 0.1 g

·         Cawan

·         Gelas ukur dengan kapasitas maksimum 100 ml dengan ketelitian 1 ml

·         Air murni

·         Stopwatch

·         Spatula

·         Vicat

- Bahan

Adonan semen portland dalam konsistensi normal

- Prosedur kerja

1.   Semen portland sebanyak 250 g dimasukkan ke dalam cawan dan tambahkan air murni sebanyak kadar air yang telah ditentukan sebelumnya pada uji konsentrasi normal (24%). Aduk hingga rata hingga menjadi pasta.

2.   Kemudian, bentuklah pasta tersebut bulat seperti bola.

3.   Bola pasta semen lalu dilemparkan dari tangan kiri ke tangan kanan sejarak 15 cm sebanyak 6 kali.

4.   Pasta semen kemudian dimasukkan ke dalam cincin konika. Cara memasukkannya dari lubang cincin yang besar. Kelebihan pasta semen pada cincin konika diratakan dengan spatula.

5.   Pada lubang cincin konika diberi alas kaca, kemudian diletakkan pada alat vicat; bagian cincin yang besar ada di bagian bawah dan yang kecil di bagian atas. Pasta semen pada lubang cincin bagian atas diratakan menggunakan spatula.

6.   Pasta semen pada cincin konika diletakkan di bawah jarum vicat, meletakannya harus sedimikian rupa sehinga jarum vicat tepat menyentuh adonan pasta semen dan di tengah-tengah lubang cincin.

7.   Diamkan selama 45 menit.

8.   Jarum semen kemudian dijatuhkan dan biarkan selama 30 detik, masuknya jarum ke pasta semen dicatat.

9.   Percobaan terus diulang-ulang dengan selang waktu 15 menit sampai jarum vicat tak lagi menembus pasta semen. Jarak pengukuran satu dengan yang lainnya tak boleh lebih kecil dari 9 mm yang diukur dari tepi cincin konika.

10.         Buat grafik penurunan VS waktu. Bila penetrasi jarum vicat pada pasta semen telah mencapai ±25 mm berarti pasta semen telah mengalami pengikatan awal. Bila dalam 3 kali berturut-turut jarum vicat dijatuhkan dan tidak menimbulkan bekas pada pasta semen, berarti pengikatan akhir telah dicapai, percobaan dihentikan.

  

Data pengujian waktu pengikat awal dan akhir

Merk Semen

: Semen Gresik

Berat Contoh

: 250 gram

Tipe Semen

: 1

Kadar Air Konsistensi

: 24  %

  

Pengamatan ke-

Waktu Penurunan (menit)

Penetrasi (mm)

1

45

44

2

60

44

3

75

43

4

90

43

5

105

38

6

120

36

7

135

32

8

150

30

9

165

28

10

180

24

11

195

12

12

210

0

 

·      Diagram :  

Kesimpulan :

Waktu pengikatan awal adalah selama 180 menit

Waktu pengikatan akhir adalah selama 210 menit

 

Data pengujian waktu pengikat awal dan akhir

Merk Semen

: Semen Gresik

Berat Contoh

: 250 gram

Tipe Semen

: 1

Kadar Air Konsistensi

: 24  %

  

Pengamatan ke-

Waktu Penurunan (menit)

Penetrasi (mm)

1

45

49

2

60

49

3

75

48

4

90

47

5

105

47













  ·      Diagram :



 

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar