Minggu, 05 Februari 2023

Mata kuliah Teknik Sipil

 

Ilmu apa yang didapat jika Kuliah Teknik Sipil

Sebelum masuk ke pembahasan materi kuliah di jurusan Teknik sipil, mari kita berfikir sejenak. Saat pergi liburan ke kota tanpa disadari kita melewati jalanan yang bagus, lancar dan tanpa hambatan kena macet, kemudian banyak bangunan gedung-gedung menjulang tinggi, fly over, jembatan baja, bangunan bendungan dan juga bangunan-bangunan lainnya, sempat terfikirkah bagaimana proses pembangunannya? Kira-kira siapa orang dibalik proses perencanaan dan pembangunan bangunan tersebut? Ternyata, dibalik megahnya bangunan-bangunan tersebut, terdapat peran besar para lulusan Teknik Sipil.

Sesuai dengan pengertiannya, Teknik Sipil yaitu merupakan bidang ilmu yang mempelajari proses merancang, membangun, dan melakukan renovasi infrastruktur. Yang dimaksud infrastruktur tersebut yaitu berupa gedung, jalan, jembatan, bandara, pelabuhan dan lain sebagainya. Hal yang dipelajari didalam Teknik Sipil tidak hanya belajar mengenai proses pembangunannya saja, akan tetapi juga mempelajari bagaimana cara mengatur sumber daya, memilih material yang tepat, merancang desain konstruksi sampai analisa perhitungan kekuatan strukturnya.

Setelah LULUS Teknik Sipil akan menjadi apa? baca disini Jurusanteknik sipil – prospek kerja kedepan

 

Mata Kuliah Teknik Sipil

Dibawah ini adalah gambaran mata kuliah mulai semester 1 sampai dengan semester 8. Lebih detail dan pasti mata kuliah yang akan didapat silahkan bisa mengecek terlebih dahulu mata kuliah yang terdapat di kampus impianmu.

Semester I

No

Nama Mata Kuliah

SKS

1.

Matematika Rekayasa I

3

2.

Mekanika Statis Tentu

3

3.

Menggambar Teknik & CAD

3

4.

Hidrologi

2

5.

Pendidikan Agama Islam *)

3

6.

Pendidikan Agama Protestan *)

3

7.

Pendidikan Agama Katholik *)

3

8.

Pendidikan Agama Hindu *)

3

9.

Pendidikan Agama Buddha *)

3

10.

Pendidikan Agama Konghuchu *)

3

11.

Pendidikan Kepercayaan  *)

3

12.

Teknologi Bahan Konstruksi

3

13.

Mekanika Bahan

3

Total

20

*) dipilih sesuai dengan agama yang dianut

Semester II

No

Nama Mata Kuliah

SKS

1.

Matematika Rekayasa II

3

2.

Mekanika Statis Tak Tentu

3

3.

Mekanika Tanah

2

4.

Bahasa Pemrograman dan Aplikasi Komputer

2

5.

Mekanika Fluida

2

6.

Pendidikan Pancasila

2

7.

Pengujian Mekanika Tanah

2

8.

Ilmu Ukur Tanah (Praktikum 1sks)

2

9.

Bahasa Inggris Profesi

2

Total

20

 Semester III

No

Nama Mata Kuliah

SKS

1.

Balok dan Plat Beton Bertulang

3

2.

Struktur Rangka Baja

2

3.

Manajemen dan Estimasi Biaya Konstruksi

3

4.

Pendidikan Bahasa Indonesia

2

5.

Hidrolika (Praktikum 1sks)

2

6.

Metode Pelaksanaan Konstruksi

2

7.

Teknik Lalu Lintas

2

8.

Statistika

2

9.

Teori dan Praktikum Perkerasan Jalan

3

Total

21

 Semester IV

No

Nama Mata Kuliah

SKS

1.

Dinamika Struktur

2

2.

Kolom dan Pondasi Beton Bertulang

2

3.

Struktur Portal Baja

3

4.

Teknik Pondasi

3

5.

Pendidikan Kewarganegaraan

2

6.

Geometrik Jalan Raya

2

7.

Teknik Lingkungan

2

8.

Struktur Jembatan

3

9.

Kewirausahaan

2

Total

21

 Semester V

No

Nama Mata Kuliah

SKS

1.

Rekayasa Gempa

2

2.

Sistem Struktur dan Teknologi Konstruksi Bangunan Tinggi

3

3.

Metodologi Penelitian

2

4.

Mata Kuliah Pilihan1

15

Total

22

 Semester VI

No

Nama Mata Kuliah

SKS

1.

Perancangan Struktur Bangunan Gedung Tinggi

4

2.

Manajemen Inovasi

3

3.

Kuliah Kerja Nyata

4

4.

Praktik Kerja Industri

4

5.

Mata Kuliah Pilihan

5

Total

20

 Semester VII

No

Nama Mata Kuliah

SKS

1.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

2

2.

Mata Kuliah Pilihan

16

Total

18

 Semester VIII

No

Nama Mata Kuliah

SKS

1.

Skripsi

4

Total

4

 

Diatas adalah gambaran mata kuliah Teknik Sipil dari semester 1 hingga semester 8 disalah satu Universitas yang ada di Malang. Perlu diketahui bahwa mata kuliah Universitas satu dengan lainnya dimungkinkan ada sedikit perbedaan nama-nama mata kuliahnya akan tetapi kemungkinan akan sama materi-materi yang diajarkannya.

 

Terimakasih semoga bermanfaat, semangat bagi yang tertarik dengan dunia Teknik Sipil. Semoga lancar dan sukses.

Sabtu, 04 Februari 2023

Project Schedule

 

PROJECT SCHEDULE

Tujuan adanya Project Schedule yaitu agar dapat menghindari terjadinya benturan atau konflik dalam penjadwalan di masing-masing item pekerjaan. Jika hal ini tidak diperhatikan pada jadwal pekerjaan, konflik penjadwalan dapat terjadi kapan saja dan dapat mengakibatkan pekerjaan tidak bisa dikerjakan dengan maksimal. Oleh karena itu maka setiap proyek pekerjaan perlu dibuat project schedule.

Apa yang dimaksud project schedule, project schedule adalah suatu jadwal yang disusun oleh project manager (PM) untuk mengatur orang yang bersangkutan dalam suatu proyek, dengan tujuan agar proyek dapat selesai tepat pada waktunya. Dengan devinisi lain project schedule merupakan alat yang digunakan  untuk memantau oleh seorang project manager, apakah pekerjaan dan tim proyek masih dalam kendali atau tidak. jika tidak sesuai dengan schedule maka harus dibuatkan jadwal baru sesegera mungkin agar dapat selesai tepat pada waktunya dengan menyesuaikan kondisi langan yang ada dengan cara mangatur strategi tanpa merubah durasi tanggal kontrak yang sudah disepakai.

Untuk membuat jadwal agar tidak terjadi konflik dalam penjadwalan, maka perlu disusun menggunakan aplikasi Ms. Excel atau bahkan menggunakan software khusus. Berikut kaedah-kaedah yang harus dipertimbangkan :

A. Alokasi sumber daya (Resource)

Sumber daya (Resource) dalam hal ini adalah yang berkaitan dengan barang, manusia, peralatan, tempat ataupun layanan. Manager Proyek akan mengalokasikan orang tertentu yang sesuai dengan pekerjaan atau tanggung jawab yang diemban. Dari pekerjaan tersebut, bisa jadi akan ada penambahan orang, karena pekerjaan tersebut harus selesai lebih cepat dan sesuai terhadap schedule yang telah dibuat. Dalam praktiknya alokasi tersebut bisa berubah sewaktu-waktu karena faktor eksternal seperti orang yang harusnya bertanggung jawab  mengalami musibah sehingga harus digantikan oleh orang lain. Jika yang terjadi pada barang ada kemungkinan stok material tidak tersedia di pasaran sehingga harus mengganti dengan barang yang lain, dan lain sebagainya.

B. Identifikasi Ketergantungan

Aktifitas yang menghasilkan pekerjaan yang lainnya dalam hal sumber daya material yaitu aktifitas pengetesan atau inspeksi material. Jika terjadi hal semacam ini akan terjadi penambahan pekerjaan yang selanjutnya akan ditambahkan/di input ke dalam design schedule. Jadi aktifitas pekerjaan akan berhubungan dengan sumber daya, dan sumber daya akan menghasilkan pekerjaan atau aktifitas pekerjaan yang baru atau pekerjaan lainnya. 

Penyusunan Jadwal (Project Schedule)

Ada faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi jalannya proyek yang harus dipertimbangkan dan selanjutnya baru dapat disusun jadwal (project schedule)Misalnya ketika ada benturan kegiatan proyek, maka harus segera diatasi dengan cara menyiapkan project schedule cadangan atau plan B. Jika sewaktu-waktu ada sesuatu kejadian, jadwal ini bisa diolah dengan kondisi dan pertimbangan yang ada, hal ini bertujuan agar proyek selesai tepat waktu (sesuai tanggal akhir kontrak). Manager Proyek harus mengatur jadwal dengan baik agar proyek bisa berakhir atau selesai sesuai dengan jadwal yang dibuat dan dapat meminimalisir waktu yang terbuang sia-sia. 

Hal penting yang harus diperhatikan dalam menyusun schedule proyek agar terhindar dari suatu konflik penjadwalan terdapat cara yang disebut dengan Gantt Chart. Agar lebih memudahkan pengontrolan jadwal maka orang yang bertugas menyelesaikan pekerjaan tersebut harus ditulis di grafik Gantt chart. Grafik ini merupakan grafik batang atau bar chart untuk menunjukkan suatu tugas pada proyek, jadwal dan juga durasi waktu pelaksanaannya.

Apa keunggulan meunggulan menggunakan Gantt Chart?

a.  Bentuk Gantt Chart sangat sederhana sehingga mudah untuk dipahami dan dibuat, dapat di buat menggunakan Ms. Excel atau dengan software yang lain;

b.  Cocok untuk penjadwalan sederhana yang kegiatannya tidak terlalu berkaitan, dengan begitu konflik penjadwalan juga bisa diminimalisir;

c.   Cocok digunakan untuk penjadwalan operasi yang berulang-ulang;

d. Dapat menggambarkan realisasi kemajuan proyek di lapangan, sehingga dapat segera dievaluasi jika proyek mengalami kendala.


Terimakasih semoga bermanfaat, tunggu pembahasan berikutnya. Apabila ada permintaan pembahasan yang berkaitan dengan pembahasan diatas silahkan tulis dikolom komentar.

Baca juga 

Manajemen Konstruksi - Fungsi, tujuan, tugas dan peran Manajemen Konstruksi

Konsultan Supervisi (Pengawas)

Jumat, 03 Februari 2023

Manajemen Konstruksi - Fungsi, tujuan, tugas dan peran Manajemen Konstruksi

 

MANAJEMEN KONSTRUKSI

Manajemen konstruksi merupakan suatu proses mengelola atau mengatur pekerjaan pembangunan agar bisa mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan dari pembangunan tersebut.

Cakupan manajemen konstruksi meliputi mutu, biaya dan waktu. Manajemen tenaga kerja dan manajemen material yang akan lebih ditekankan, hal itu dikarenakan manajemen dalam perencanaan hanya berperan ±20% dan sisanya manajemen pelaksanaan termasuk didalamnya pengendalian biaya dan waktu proyek.

A. Fungsi Manajemen Konstruksi

Manajemen konstruksi pada umumnya menerapkan fungsi manajemen dari suatu proyek dengan memanfaatkan sumber daya secara lebih efektif dan efisien demi mencapai tujuan. Berikut adalah beberapa fungsi manajemen konstruksi :

1. Perencanaan 

Manajemen konstruksi berfungsi dalam menentukan proyek pembangunan yang seperti apa yang ingin dikerjakan, waktunya kapan dan bagaimana caranya. Seorang manajer konstruksi harus menjadi pengambil keputusan atas rencana pembuatan/perencanaan konstruksi.

2. Pengorganisasian

Manajemen konstruksi berfungsi untuk membentuk divisi-divisi atau tim yang dibutuhkan dalam pelaksanaan sebuah proyek sesuai yang sudah direncanakan.

3. Pengarahan

Manajemen konstruksi dapat melaksanakan pembinaan atau pengarahan seperti memberikan bimbingan, pelatihan, dan arahan agar setiap tanggung jawab yang diberikan dapat dilaksanakan dengan baik.

4. Pengendalian

Manajemen konstruksi juga bertindak sebagai pengawas terhadap kegiatan proyek dan melakukan evaluasi apabila terjadi penyimpangan atau permasalahan dalam suatu divisi selama proyek berlangsung. Selain pengendalian terhadap kegiatan proyek juga bertindak terhadap pengendalian biaya, pengendalian waktu (schedule) pengawasan Mutu atau Kualitas dalam hal mutu bidang/divisi Quality Control yang berperan.


 B. Tujuan Manajemen Konstruksi

Tujuan dari Manajemen Konstruksi adalah mengelola fungsi manajemen atau mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil optimal sesuai dengan spesifikasinya.

Agar dapat mencapai tujuan tersebut perlu diperhatikan mengenai mutu konstruksi, biaya yang digunakan dan waktu pelaksanaan. Fokus yang utama dalam pekerjaan proyek yaitu pelaksanaan pengawasan mutu (quality control), pengawasan biaya (cost control) dan pengawasan waktu pelaksanaan (time control). Berikut sedikit ulasan dalam pencapaian tujuan menajemen konstruksi :

Pengelolaan Biaya

Mengatur biaya agar hemat dan tepat sasaran sebagai salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh tim manajemen konstruksi. Dengan sistem manajemen konstruksi yang baik maka pengelolaan biaya proyek dapat sesuai dengan yang telah dianggarkan dan dapat mencegah terjadinya pengeluaran yang tidak perlu.

Pengelolaan Waktu

Tidak berbeda dengan biaya, pengelolaan waktu yang baik juga menjadi hal yang sangat penting dalam suatu proyek pembangunan. Pengaturan jenjang komunikasi, alur kerja, dan pelaksanaan yang terjadwal akan membuat proses kerja sesuai dengan yang ditetapkan.

Pengelolaan Kualitas

Sistem manajemen konstruksi juga memiliki tujuan agar kualitas pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Kualitas yang dimaksud adalah hasil kerja suatu proyek pembangunan, baik dari sisi kekuatan struktur bangunan dan tampilan atau arsitekturnya.

Pengelolaan Risiko

Setiap proyek pembangunan pasti memiliki risiko, besar kecilnya resiko sesuai dengan tingkat kesulitan pekerjaannya. Sistem manajemen konstruksi dibuat dengan tujuan agar dapat mengidentifikasi, menganalisis, memperkirakan, dan pencegahan terhadap setiap risiko yang mungkin timbul.

Pengelolaan SDM

Manajemen sumber daya manusia berhubungan dengan fungsi mengarahkan para tenaga kerja selama proses pembangunan. Hal ini mencakup pengadaan SDM, jenjang komunikasi dalam proyek, dan lain sebagainya.


C. Tugas Manajemen Konstruksi

Beberapa tugas secara umum yang dilakukan oleh manajemen konstruksi sebagai berikut :

1.  Mengawasi proses pekerjaan di lapangan dan memastikan pelaksanaan kerja sesuai dengan metode konstruksi yang benar;

2.     Meminta penjelasan pekerjaan dan laporan progress dari kontraktor secara tertulis;

3.  Manajemen konstruksi berhak untuk menegur atau bahkan menghentikan proses pekerjaan bila tidak sesuai dengan yang telah ditentukan;

4.    Melakukan rapat rutin (mingguan dan bulanan) dan melibatkan konsultan perencana, wakil pemilik proyek (Owner) , dan kontraktor dalam rapat tersebut;

5.     Bertanggung Jawab langsung kepada pemilik proyek atau wakilnya dalam menyampaikan informasi progres pekerjaan proyek;

6.   Mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor dalam aspek mutu dan waktu;

7.     Bertanggungjawab dalam pengesahan material yang akan digunakan dalam proyek;

8.  Bertanggungjawab dalam pengesahan adanya perubahan kontrak yang diajukan oleh kontraktor;

9.  Melakukan pemeriksaan shop drawing dari kontraktor sebelum dilakukan pelaksanaan pekerjaan;

10.  Memastikan metode pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor agar sesuai dengan syarat K3LMP (kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan, mutu, dan pengamanan); dan

11.  Bertanggungjawab dalam memberikan instruksi tertulis jika ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk mempercepat jadwal namun tidak disebutkan dalam kontrak.

 

D. Peran manajemen kontruksi

Ada 4 peran dalam manajemen konstruks yaitu sebagai berikut :

1.     Agency Construction Management (ACM)

Pada sistem ini konsultan manajemen konstruksi mendapat tugas dari pihak pemilik (Owner) dan berfungsi sebagai koordinator “penghubung” (interface) antara perancangan dan pelaksanaan serta antar para kontraktor. Konsultan manajemen konstruksi dapat mulai dilibatkan mulai dari fase perencanaan tetapi tidak menjamin waktu penyelesaian proyek, biaya total serta mutu bangunan. Pihak pemilik mengadakan ikatan kontrak langsung dengan beberapa kontraktor sesuai dengan paket-paket pekerjaan yang telah disiapkan.

2.     Extended Service Construction Management (ESCM)

Jasa konsultan manajemen konstruksi dapat diberikan oleh pihak perencana atau pihak kontraktor. Apabila perencana melakukan jasa Manajemen Konstruksi, akan terjadi konflik-kepentingan, karena peninjauan terhadap proses perancangan tersebut dilakukan oleh konsultan perencana itu sendiri, sehingga hal ini akan menjadi suatu kelemahan pada sistem ini.

3.     Owner Construction Management (OCM)

Dalam hal ini pemilik mengembangkan bagian manajemen konstruksi profesional yang bertanggungjawab terhadap manajemen proyek yang dilaksanakan.

4.     Guaranteed Maximum Price Construction Management (GMPCM)

Konsultan ini bertindak lebih kearah kontraktor umum daripada sebagai wakil pemilik. Disini konsultan GMPCM tidak melakukan pekerjaan konstruksi tetapi bertanggungjawab kepada pemilik mengenai waktu, biaya dan mutu. Jadi dalam Surat Perjanjian Kerja/ Kontrak konsultan GMPCM tipe ini bertindak sebagai pemberi kerja terhadap para kontraktor (sub kontraktor).

Paparan diatas adalah pejelasan fungsi, tujuan, tugas dan peran manajemen konstruksi. Manajemen konstruksi memiliki peran sentral dalam sebuah pembangunan agar apa yang diharapkan dapat sesuai dengan apa yang direncanakan.

 

Terimakasih semoga bermanfaat, tunggu pembahasan selajutnya yaitu menajemen konstruksi berkaitan dengan waktu/scheduling pekerjaan.

Baca juga 

Konsultan Supervisi (Pengawas)