Kamis, 02 Maret 2023

Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

 Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) AASHTO T 208 - 70

Pendahuluan

Pemberian beban vertikal yang dinaikkan secara bertahap terhadap benda uji berbentuk silinder yang didirikan bebas sampai terjadi keruntuhan merupakan prinsip dasar dari percobaan ini. Pada interval regangan aksial tetap tertentu, yang dapat dicapai dengan cara mempertahankan kecepatan pembebanan dengan besaran tertentu, selama pengujian berlangsung (Strain control) dilakukuan pembacaan beban. Pembebanan diberikan hanya dalam arah vertikal saja, atau disebut sebagai percobaan tekan satu arah (Uniaxial test).

Metoda pengujian ini meliputi penentuan nilai kuat tekan bebas (Uncofined compressive strength) – qu untuk tanah kohesif, dari benda uji asli (undisturbed) maupun luas pada saat benda uji mengalami keruntuhan (beban maksimum), atau bila regangan aksial telah mencapai 15%.

Yang digunakan untuk menentukan konsistensi dari tanah lempung adalah nilai qu yang diperoleh. Selain itu, melalui pengujian ini dapat ditentukan nilai kepekaan (sensitivity) dari tanah kohesif, yaitu perbandingan antara nilai qu tanah asli terhadap nilai qu tanah buatan.

Keadaan yang khusus pada percobaan Triaksial, dimana tegangan sel (confining pressure) - s3, besarnya sama dengan nol merupakan Pengujian Kuat Tekan Bebas. Hal ini dapat pula menentukan nilai cohesi (c) dalam konsep tegangan total (total pressure), yaitu sebesar ½ dari nilai qu.

Tabel Konsistensi Tanah

Konsistensi tanah

Kuat Geser Undrained (kg/cm2)

Sangat lunak

Lunak

Lunak s/d kenyal

Kenyal

Sangat kenyal

Kaku

Sangat kaku s/d keras

< 2.0

2.0 – 4.0

4.0 – 5.0

5.0 – 7.5

                    7.5 – 10.0                   

10.0 – 15.0

> 15.0


II. Tujuan Pengujian

2.1     Praktikan melakukan prosedur yang benar dalam melaksanakan percobaan Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compressive Strength Test).

2.2     Praktikan melakukan perhitungan dan penggambaran grafik, serta dapat menentukan nilai kuat tekan bebas (qu)

2.3     Praktikan melakukan pengujian dengan benda uji buatan, untuk menentukan nilai kepekaan (sensitivity) tanah.

III. Peralatan

3.1       Mesin beban (Load frame), dengan ketelitian bacaan sampai 0.01 kg/cm2

3.2       Tabung belah, cetakan benda uji berbentuk silinder dengan tinggi 2 kali diameter

3.3       Alat untuk mengeluarkan contoh tanah (Extruder)

3.4       Pengukur waktu (Stopwatch)

3.5       Timbangan dengan ketelitian 0.1gram

3.6       Kawat serta talam, pisau tipis, jangka sorong

3.7       Peralatan untuk keperluan penentuan kadar air.

alat-kuat-tekan-bebas
Alat Kuat Tekan Bebas


Keterangan gambar

1.      Mur tiang

2.      Proving ring

3.      Dial beban

4.      Plat penekan atas

5.      Plat penekan bawah

IV. Persiapan Benda Uji

4.1    Menggunakan benda uji berbentuk silinder, dengan diameter minimal 3,00 cm dan tinggi diambil 2 s/d 3 kali diameter.

4.2    Menggunakan benda uji dengan diameter 3,00 cm, besar butir maksimum yang terkandung dalam benda uji harus < 0,1 diameter benda uji.

4.3    Benda uji dengan diameter > 6,80 cm besar butir maksimum yang terkandung dalam benda uji harus < 1/6 diameter benda uji.

4.4    Pembuatan benda uji:

4.4.1       Buatan (remoulded)

- Menyiapkan sampel tanah bekas dari pengujian atau benda uji asli, ataupun sisa-sisa sampel tanah yang sejenis.

- Menyiapkan data berat isi dan kadar air asli, serta volume cetakan.

-  Menyesuaikan kadar air dari sampel tanah agar sama atau mendekati nilai kadar air asli.

- Mencetak benda uji ke dalam tabung sampel yang telah diketahui volumenya sehingga mempunyai berat isi yang sama atau mendekat berat isi tanah asli.

-          Memasang cetakan benda uji di atas tabung contoh, mengeluarkan contoh dengan alat pengeluar contoh sepanjang cetakan dan memotong dengan pisau kawat.

- Meratakan kedua sisi benda uji dengan pisau tipis dan keluarkan dari cetakan.

V. Prosedur Pengujian

5.1     Menimbang benda uji, kemudian menekan pada mesin tekan bebas secara sentris dimana permukaan piston bagian bawah menyentuh permukaan benda uji bagian atas

5.2     Mengatur arloji beban regangan pada angka nol.

5.3     Menjalankan mesin beban, baca dan catat beban pada regangan 0,5%, 1,0%, 1,5%, 2,0%, dan seterusnya

5.4     Kecepatan regangan sebesar 0,5%-2,0% permenit dari tinggi benda uji, Mengambil sebesar 1% permenit dari tinggi benda uji

5.5     Pelaksanaan pengujian dihentikan apabila telah tercapai salah satu dari keadaan dibawah ini:

-  Pembacaan beban telah menurun, atau relatif tetap untuk 3 (tiga) pembacaan terakhir berturut-turut.

- Jika regangan telah mencapai 15%. 

VI. Perhitungan dan Pelaporan

6.1    Besar regangan aksial dihitung dengan rumus:

rumus-regangan-aksial

dimana:

e    = regangan aksial (%)                                                

DL = perubahan panjang benda uji (cm)

Lo = panjang benda uji semula (cm)

6.2    Luas penampang benda uji rata-rata pada regangan tertentu:

regangan

dimana:

  Ao = luas penampang benda uji mula-mula (cm2)

6.3 Nilai tegangan normal:

rumus-tegangan-normal

dimana:

P  = N x b (kg)

sn = tegangan normal (kg/cm2)

P  = gaya aksial (kg)

A  = luas penampang rata-rata pada regangan tertentu (cm)2

N  = bacaan arloji beban (div)

b  = kalibrasi dari ring beban (kg/div)

grafik-hubungan-tegangan-regangan
Grafik hubungan tegangan dan regangan

VII. Perawatan

7.1.     Buka box bagian gigi-gigi penggerak lalu tambahkan stempet secukupnya apabila engkol pemutar tidak bisa diputar dengan lancar.

7.2.     Kencangkan mur penjepit plat penekan atas untuk mencegah rusaknya draad akibat aus.

7.3.     Periksa bagian dalam mesin penekan elektrik secara berkala

7.4.     Periksa dudukan motor, Mengencangkan baut-baut penjepitnya untuk mengurangi getaran mesin.

-  Melalui lubang pengisian oli pada speed reducer berikan oli pelumas.

-  Mengganti sabuk/ ban pemutar bila sudah aus/slip

-  Periksa kabel arde/ground atau balikkan kedudukan steker input menghindari terjadi kebocoran arus listrik. 

VIII. Referensi

8.1.    ASTM D 2166-85

8.2.    AASHTO

8.3.     Bowles, J.E., “Engineering Properties of Soils and Their Measurement” Experiment No. 14

8.4.    Head, K. H. “Manual os Soil Laboratory Testing”, Vol.1 – Chapter 2.5. 

IX. Perhitungan

9.1 Besar regangan aksial dihitung dengan rumus:

besar-regangan-aksial

9.2 Luas penampang benda uji rata-rata pada regangan tertentu:

luas-penampang

9.3 Nilai tegangan normal:

nilai-tegangan-normal

X. Kesimpulan

Pengujian kuat tekan bebas pada dasarnya merupakan keadaan yang khusus pada percobaan triaksial, dimana tegangan sel (confining pressure)-σ3, besarnya sama dengan nol, dengan demikian dapat pula ditentukan nilai cohesi(c) dalam konsep tegangan total (total pressure), yaitu sebesar ½ dari nilai qu.

  Kuat tekan bebas ini merupakan pengujian yag dilakukan guna menentukan nilai kuat tekan bebas suatu tanah.

Nilai kuat tekan bebas (Uncofined compressive strength) – qu tanah ini adalah pada tegangan 2,535 kg/cm3 untuk tanah kohesif, dari benda uji asli (undisturbed) maupun luas pada saat benda uji mengalami keruntuhan (beban maksimum), dan mencapai regangan aksial 16%. Tanah termasuk dalam kategori

XI. Lampiran Hasil


Proyek        : --                                                           Tanggal Pengujian    :

Lokasi        :                                                               Dikerjakan                :

Jenis Tanah : --                                                           Diperiksa                  :

 

KUAT TEKAN BEBAS

(UNCONFINED COMPRESSION TEST)

(ASTM D 2166)

Waktu

Regangan

Beban

Luas

Tegangan

Pemb.

Regangan

Pemb.

Beban

Angka

Luas

 Dial

%

 Dial

Kg

koreksi

Koreksi

Kg/cmᵌ

0'30

35

0

1,0

0,5030

1,000

8,704

0,503

1'00

70

1

1,5

0,7545

1,007

8,762

0,749

2'00

140

2

1,7

0,8551

1,012

8,808

0,845

3'00

210

3

2,0

1,0060

1,015

8,837

0,991

4'00

280

4

2,2

1,1066

1,019

8,865

1,086

5'00

350

5

2,7

1,3581

1,019

8,868

1,333

6'00

420

6

3,1

1,5593

1,020

8,876

1,529

7'00

490

7

3,2

1,6096

1,022

8,899

1,574

8'00

560

8

3,7

1,8611

1,022

8,896

1,821

9'00

630

9

3,9

1,9617

1,024

8,910

1,916

10'00

700

10

4,2

2,1126

1,024

8,916

2,062

11'00

770

11

4,5

2,2635

1,025

8,922

2,208

12'00

840

12

4,7

2,3641

1,026

8,932

2,304

13'00

910

13

4,9

2,4647

1,027

8,941

2,399

14'00

980

14

5,0

2,5150

1,029

8,955

2,445

15'00

1050

15

5,1

2,5653

1,030

8,968

2,490

16'00

1120

16

5,2

2,6156

1,032

8,980

2,535

17'00

1190

17

5,0

2,5150

1,035

9,010

2,429

 

Macam tanah

:

 

Lunak

Diameter contoh

:

3,33

cm

Tinggi contoh

:

6,8

cm

Luas contoh

:

8,704

cm²

Isi contoh/Volume contoh (V)

:

59,1872

cm²

Berat  contoh (W)

:

125,79

gr

Berat volume basah:

:

2,125

gr/cm³






grafik-kuat-tekan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar