Sabtu, 11 Februari 2023

Perkembangan Peserta Didik - Pemahaman Efek Perilaku dan Fikiran pada Akhir Masa Kanak-kanak

 

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Perkembangan Peserta Didik

yang dibina oleh  Bapak Tri Kuncoro

 

 Oleh

Agus Mujiono

140521602410

  

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

Januari 2015


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Pertama-tama kami ucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya. Karena berkat-Nya, kami berhasil menyelesaikan tugas makalah yang diberikan oleh Bapak Tri Kuncoro ini.

Makalah yang kami susun ini, memuat tentang pemahaman efek terhadap perilaku dan fikiran pada akhir masa kanak-kanak. Kami harap, makalah yang telah kami buat ini dapat membantu kita semua menjadi mahasiswa/i yang berwawasan luas, cerdas, serta berpengetahuan.

 Demikian kata pengantar yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini bermanfaat. Kata maaf pun tak lupa kami ucapkan bilamana ada kesalahan yang kami buat. Kritik dan saran juga menjadi hal yang kami harapkan agar kami bisa lebih baik dalam mengerjakan tugas selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

 

                                                                                                Malang, 14 januari 2015

 

                                                                                                         Penyusun


1.    PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang

Pada saat ini perkembangan anak khususnya pada masa setelah kanak-kanak memberikan efek terhadap perilaku anak ataupun tingkah laku dan pemikiran yang dapat menimbulkan dampak positif dan juga negatif. “Banyak orang menganggap geng anak-anak (children’s gang) sebagai kelompok penjahat … geng anak sangat berbeda dengan geng remaja”(Hurlock,1991:156).

Anak akan berakhir masa kanak-kanaknya pada umur 6 tahun ataupun ditandai dengan masuknya ke kelas satu Sekolah Dasar. Hal ini menjadikan perubahan pada anak dalam pola kehidupan anak, sikap, nilai dan perilaku anak itu sendiri. Kemudian dari segi fisik akan mengalami perubahan, baik secara fisiknya ataupun psikologisnya. Dimulai pada saat itu anak akan mulai bisa merubah pergaulannya dari pemilihan teman dan juga bagaimana cara memperlakukan  teman atau bagaimana cara bergaulnya. Dari segi pemilihan  perminannya juga demikian akan semakin banyak ide-ide terbaru untuk mencari permainan barunya.

Pada akhir masa kanak-kanak anak mempunyai sejumlah keterampilan yang mereka pelajari sebelum meraka menduduki bangku Sekolah Dasar. Keterampilan tersebut dipengaruhi faktor lingkungan, kesempatan belajar, dan juga meniru keterampilan yang digemari temannya. Dengan adanya media komunikasi perkembangan anak sangat berpegaruh, baik dari media televisi yang utamanya dapat menjadikan anak berperilaku negatif karena tidak adanya pengawasan dari orang tua. Maka dari itu  perkembangan anak sangat penting pula ditentukan oleh peran orang tua sebelum mengenalkan anaknya terhadap dunia luar, orang tua memberikan kasih sayang perlakuan yang  baik didikan yang membawanya kearah yang positif, dalam hal utamanya menonton acara televisi yang sekiranya mendidik, cara bergaul baik di dalam lingkungan sendiri atau masyarakat. Menanamkan pola perilaku, nilai-nilai, sikap bagaimana bergaul bersama teman. Seiring bertambahnya usia anak akan menglami peningkatan kecerdasan, keberanian yang rata-rata di miliki oleh setiap anak. Anak-anak akan menjadi hebat dengan adanya peran orang tua serta lingkungan yang baik.


            1.2  Rumusan Masalah

a)      “Banyak orang menganggap geng anak-anak (children’s gang) sebagai kelompok penjahat … geng anak sangat berbeda dengan geng remaja”(Hurlock,1991:156).

b)      Bagaimana perilaku anak setelah masa kanak-kanak?

c)      Bagaimana kecenderungan anak yang ingin mencari hal yang baru dengan bertambahnya usia mereka?

d)      Bagaimana setelah berakhirnya masa kanak-kanak?

 

            1.3  Tujuan

a)    Memaparkan pernyataan Harlock yang mengatakan “Banyak orang menganggap geng anak-anak (children’s gang) sebagai kelompok penjahat … geng anak sangat berbeda dengan geng remaja”(Hurlock,1991:156).

b)   Memaparkan  perilaku anak setelah masa kanak-kanak

c)    Memaparkan kecenderungan anak ingin mencari hal yang baru dengan bertambahnya usia mereka

d)   Memaparkan setelah berakhirnya masa kanak-kanak

 

 

         2.    PEMBAHASAN

         2.1         Pemaparan Pernyataan Harlock

Harlock mengatakan “Banyak orang menganggap geng anak-anak (children’s gang) sebagai kelompok penjahat … geng anak sangat berbeda dengan geng remaja”(Hurlock,1991:156).

Bahwasanya anak memiliki geng bukan untuk menjadi geng penjahat melainkan mereka membuat geng untuk menyenangkan dirinya, tanggapan masyarakat bahwa seorang anak memilki geng maka anak tersebut dinilai nakal, padahal anak seusia bermain anak berhak memiliki kelompok, asalkan peran orang tua aktif dalam mengawasi anaknya. Seorang anak akan merasa terkekang apabila anak hanya berada dirumah dan tidak memiki kelompok bermain. Berbeda halnya dengan remaja, remaja memiliki geng yang menginginkan kesenangan dan juga memiliki kelompok bemain yang bertujuan bukan hanya untuk bermain saja namun mempunyai rencana yang negatif, yang menginginkan berkuasa, balas dendam, mengacau dan lain-lain.

         2.2         Perilaku Anak Setelah Masa Kanak-Kanak

Pada akhir masa kanak-kanak anak mulai membuat kelompok bermain dengan ditandai aktifitas-aktifitas berkumpul, apalagi anak yang belum bergabung dia mempunyai keinginan kuat untuk bergabung dengan kelompok tersebut, dan memiliki rasa tidak puas apabila dia tidak bersama teman-temannya. Anak tidak puas apabila cuma bermain sendiri dirumah hanya dengan anggota keluarganya. Dengan banyak teman tidak akan merasakan kesepian banyak teman dia akan puas dalam bermainnya.

Kelompok bermain tersebut juga dinamakan geng anak-anak, kanapa dinamakan geng anak-anak karena kumpulan mereka beranggotakan banyak dengan jenis kelamin sama membuat permainan yang sama, misal: olah raga makan bersama kemudian juga mempunyai identitas sama misalnya baju dengan warnanya yang sama.

Geng anak-anak mempunyai tujuan memperoleh kesenangan dengan permainan permainan yang membuat mereka asyik dan nyaman. Geng anak-anak lebih menyukai berteman dengan teman sebayanya, maksudnya mereka tidak begitu suka dengan kelompok yang jauh lebih tua dari mereka. Mereka lebih suka memilih anggota kelompok yang sesama jenis dengan tidak berteman campuran antara laki-laki dan perempuan dalam satu kelompoknya. Mereka kompak dengan pemilihan permainan yang sama, misalnya: bermain sepak bola dll.

         2.2.1  Dampak Perilaku Anak Setelah Masa Kanak-Kanak

Dampak positif adanya geng anak-anak ini menimbulkan proses sosialisasi anak dengan mengikuti kelompok geng anak-anak, dan juga membatu mengasah kemanpuan berfikir mereka kemudian juga dengan keberanian mereka. Apabila ada anak yang hanya berdiam diri dirumah pasti dia akan berbeda dengan anak yang lainnya karena anak yang jarang bergaul pengetahuannya sempit dan cenderung penakut. Dampak negatifnya bahwa anak selalu ingin menyamai teman-temannya baik dari segi pakaian, tingkah laku ataupun pendapat sehingga mereka harus mamaksa orang tua untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dampak lain sering terjadi pertentangan atau pertukaran pendapat antara anak dengan orang tua. Banyak menghabiskan waktu bersama teman-teman daripada bersama keluarga, sehingga melalaikan tugas-tugas yang di berikan kepadanya. Dampak lain juga bisa terjadi apabila salah satu dari anggota mereka suka bermain dengan teman lawan jenis sehingga menimbulkaan permasalah terhadap anggota kelompoknya. Kemudian kecenderungan anak yang lebih tua atau faktor lain dari sosial ekonomi ataupun juga perbedaan agama yang mendiskriminasi anggota yang lainya dengan alasan dia lebih berkuasa apa yang dia perbuat, menjadikan dirinya pemimpin dari kumpulan tersebut meski tidak semua anggota telah menyetujuinya.

Adapun anak yang baru yang kesulitan mencari teman, dia berusaha bergabung dengan cara mencoba menegur atau bermain dengan salah satu anggota kelompok yang sudah terbentuk, dengan cara mengamati dan meniru permainan mereka dan berusaha mengambil perhatiannya. Anak yang baru tidak akan mungkin langsung diterima melainkan diabaikan bahkan ditolak, kemudian lama-kelamaan dengan pendekatan yang sering akhirnya bisa bergabung dengan kelompok tersebut.

          2.2.2  Teman Setelah Masa Kanak-Kanak

Anak yang lebih besar biasanya belum puas terhadap teman yang lebih kecil darinya, mereka cenderung memilih teman sebaya dan anak laki-laki lebih banyak teman dibandingkan kelompok anak perempuan. Anak laki-laki juga lebih suka bermain berkelompok dari pada perempuan yang cukup bermain dengan satu atau dua teman saja.

Pemilihan teman dengan cara, apakah dia serupa dengan dirinya dan kebutuhannya dan juga dilihat dari penampilan fisiknya. Anak apabila disekolah cenderung memilih teman sekelas daripada kelas lain dan lebih memilih sejenis daripada lawan jenis. Keramahan, kerjasama, kebaikan hati, kejujuran, kemurahan hati, sportivitas, itu kriteria untuk menjadi teman dan lebih suka memilih dengan memandang sosial ekonomi, ras dan agama yang sama. Perlakuan kurang baik pastinya akan terjadi didalam kelompok seperti perkelahian antar anggota-anggotanya, perselisihan pendapat, dan mengakibatkan mereka miskomunikasi ataupun juga hanya bersifat sementara saja.

Didalam anggota keluaga anak perlu menyesuaikan diri apabila dia memiliki saudara, terlebih kalau memiliki banyak saudara, akan lebih banyak belajar menyesuaikan diri terhadap anggota keluarganya. Dari sebagian anggota kelompok pasti ada yang mempunyai rasa sangat senang dengan anggota kelompoknya namun ada juga anggota kelompok yang hanya menerimanya sebagai anggota kelompok saja bukan didasarkan atas kerelaannya mengikuti kelompoknya. Anak dengan bertambahnya usia akan lebih cepat mengembangkan diri seperti kebiasaan bersifat murah hati. Hal ini akan lebih disenangi teman-temannya dan akan mendapat reputasi yag berlangsung lama dengan penilaian teman-temannya terhadap dirinya.

Dengan seringnya berkumpul menghabiskan waktu bersama-sama anak yang memiliki keterampilan yang lebih diantara mereka akan cenderung dipilih menjadi pemimpin, anak yang berperan sebagai pemimpin dalam bermain dan mereka puas dengan kepemimpinannya maka akan menjadikan kesempatan untuk dipilihnya menjadi ketua kelas.

     2.3     Kecenderungan Anak Ingin Mencari Hal Yang Baru Dengan Bertambahnya Usia Mereka

Tugas rumah yang didapatkan dari sekolah akan membuat waktu bermain mereka lebih sedikit dibandingkan dengan sebelum mereka menduduki bangku sekolah, apabila mendapatkan kebosanan mereka menghibur diri dengan menonton televisi, mendengarkan radio dan membaca. Anak perempuan lebih sadar permainan apa yang pantas untuk dia dan perempuan lebih suka bermain sendiri, dan tidak terlalu banyak menggunakan aktifitas fisik.

Bermain konstruktif bagi anak laki-laki seperti halnya permainan dari kayu kemudian bagi perempuan menyukai kontruktif lebih halus seperti menjahit, menggambar, melukis, dll. Bernyanyi sebagian besar anak-anak menyukainya terlebih anak perempuan sedang anak laki-laki lebih suka menyanyi namun dengan lagu yang konyol.

         2.4     Berakhirnya Masa Kanak-Kanak

         2.4.1  Berakhirnya Masa Kanak-Kanak Sikap Dan Perilakunya Akan Berubah

Ada anak yang memiliki hobi berjelajah, misal anak kota ingin menjelajah lingkungan desa, dan sebaliknya anak desa ingin menjelajah lingkungan kota. Apalagi dilakukan bersama dengan teman-teman bukan menjelajah secara individu ataupun cuma dengan anggota keluarga. Tetapi bagi anak perempuan dibatasi kemana mereka diperbolehkan untuk bermain.

Bertambahnya usia anak tidak puas dengan bermain dengan mainan sederhana, permainan yang diminati lebih ke yang tingkat permainan dewasa seperti bola basket, sepak bola, tidak semata-mata hanya kesenangan belaka. Anak laki-laki lebih suka bermain diluar daripada anak perempuan, sebagian minat yang lebih besar adalah olah raga. Anak laki-laki lebih suka bermain dengan skala besar dibandingkan dengan perempuan. Anak laki-laki tidak memandang selisih umur mereka tetapi wanita memilih teman yang umurnya setara dengannya. Anak perempuan sering memainkan permainan laki-laki tetapi laki-laki tidak suka memainkan permainan perempuan. Anak laki-laki lebih suka pertandingan dengan waktu yang sangat lama dibandingkan dengan perempuan. Apabila anak tidak bersama kelompoknya pada malam hari, hari-hari libur, mereka menghibur diri dengan membaca komik, mendengarkan radio, menonton televisi, dan ada juga yang melamun atau berkhayal. Melamun merupakan kegiatan yang mudah dan tidak perlu membutuhkan tenaga.

Semakin bertambahnya umur mereka anak akan berkembang dalam segi moralnya, dari yang awalnya belum mengerti bagaimana sopan santun, seiring pula dengan pergaulan dan didikan di sekolah menjadikan anak mengerti bagaimana memiliki moral yang baik. Disiplin sebagai pengaruh utama terhadap pengembangan moral, anak yang disiplin akan lebih cepat memiliki moral yang baik dibandingkan anak yang pemalas yang akan sulit mengendalikan sikap sopan santunnya terhadap orang lain. Jika budaya disiplin dibiasakan sejak kecil maka anak dengan sendirinya akan tahu bagaimana moral yang baik, seperti apa sopan santun, bertingkah laku dan sebagainya. Anak yang sudah faham akan hal tersebut akan mengetahui tindakan yang dilakukannya benar atau salah dan akan merasa bersalah dengan apa sudah dia lakukan dan akan timbul rasa malu jika kesalahan itu terulang kembali. Sebaliknya apabila anak tidak ditanamkan sejak kecil tentang kedisiplinan maka anak tersebut akan memiliki rasa acuh tak acuh dengan apa yang mereka lakukan. Apabila mereka melakukan kesalahan mereka tidak memiliki rasa bersalah dan bahkan tidak punya rasa malu terhadap apa yang sudah mereka lakukan.

Dalam suatu kelompok anak yang lebih kecil akan lebih banyak salahnya dibandingkan dengan anak yang lebih besar, karena anak yang lebih kecil tidak tau apa yang seharusnya dilakukan atau  tidak mengetahui keinginan apa yang diharapkan dari temannya yang lebih besar, selain itu anak yang lebih besar dominan berkuasa dari pada anak yang lebih kecil. Itulah sebabnya anak yang lebih kecil banyak mempunyai salah dibandingkan anak yang lebih besar. Namun didalam lingkup sekolah anak yang lebih besar yang lebih banyak membuat kesalahan karena mereka sudah memiliki keberanian untuk melanggar dan sudah tidak takut lagi terhadap sangsi yang akan diberikannya. Didalam sekolah pasti banyak peraturan-peraturan yang harus ditaati setiap siswa namun ada sebagian yang menganggap bahwa peraturan tersebut tidak adil karena dia tidak memiliki kebebasan bertingkah laku didalam lingkungan sekolah tersebut. Anak yang semakin besar akan merasa bosan dan tidak menyukai sekolah lagi, dan bahkan tidak menyukai guru yang mengajarnya dan juga mata pelajarannya membosankan sehingga membuat anak tidak mengikuti mata pelajaran yang tidak disukainya.

Tidak cuma pelanggaran didalam lingkup sekolah saja namun anak laki-laki juga melakukan pelanggaran dirumah, dilingkungan tetangga, berbeda dengan perempuan. Apabila anak laki-laki melakukan pelanggaran, tidak dikenakan sangsi atau mendapatkan kebebasan  karena dianggap bahwa anak laki-laki memang sikapnya seperti itu, dan anak laki-laki cenderung melanggar karena ingin memperlihatkan kejantanannya terhadap teman-temannya. Sebaliknya anak perempuan apabila melakukan pelanggaran akan dikenakan sangsi karena memang kodrat wanita seperti itu, hukuman ringannya tidak diperbolehkan main keluar rumah.

     2.4.2   Setelah Berakhirnya Masa Kanak-Kanak Anak Akan Memiliki Pemikiran Untuk Memilih Minat Ataupun Cita-Cita Untuk Kedepannya

Setiap anak tentu mengembangkan minat individual tertentu,  namun ada juga mereka mengembangkan minat yang sama dengan yang lainnya. Seiring bertambahnya usia anak semakin kuat memikirkan minat atau cita-cita yang mereka inginkan, misal perempuan yang minat pada masalah kesehatan, ingin menjadi perawat atau dokter. Sedangkan anak laki-laki berminat dalam olah raga mungkin ingin menjadi pemain sepak bola dll. Prestasi sangat dipengaruhi oleh minat seseorang, anak yang berminat hitung-hitung maka nilai matematikanya akan bagus tetapi sebaliknya apabila tidak bisa hitung-hitungan maka nilainya akan buruk. Minat akan menjadi kepuasan seumur hidup, anak akan sering mengulang minat-minat yang mereka kuasai sehingga menjadi suatu kebiasaan.

      2.4.3   Berakhirnya Masa Kanak-Kanak Mereka Akan Memilih Teman Bermain Sesuai Dengan Penggolongan Peran Seksnya

Penggolongan peran seks pada akhir masa kanak-kanak berasal tekanan teman-teman sebaya harus sepenuhnya mengikuti keyakinan nilai-nilai norma, perilaku bila ingin diterima dikelompok. Dipandang dari pandangan tradisional menganggap lebih pandai atau unggul daripada perempuan, ada juga pendapat kalau perempuan dipandang sama seperti laki-laki. Penggolongan peran seks berpengaruh pada perilaku dan penilaian diri, baik dalam penampilan, pakaian bahkan gerak-gerik. Mereka sudah mengetahui bahwa sebelum duduk dibangku sekolah mereka mengetahui bahwa permainan, membaca buku dan komik, menonton acara televisi, sudah sesuai untuk laki-laki.

Anak laki-laki diharapkan menciptakan pendidikan dan pekerjaan yang lebih tinggi dari pada anak perempuan. Anak laki-laki belajar untuk memperoleh nilai setinggi-tingginya untuk melanjutkan karier yang lebih tinggi dan mampu memilih pekerjaan yang lebih bergengsi daripada perempuan. Dengan adanya pemahaman seperti ini maka anak perempuan kemampuan berfikirnya dibawah anak laki-laki dan anak perempuan jarang memiliki prestasi yang lebih dari anak laki-laki. Permainan sepak bola, bola basket, dominan kepada anak laki-laki karena anak laki-laki lebih pantas bermain dan perempuan hanya pantas sebagai penontonnya saja.

     2.4.4   Berakhirnya Masa Kanak-Kanak Anak Akan Mengalami Perubahan-Perubahan Kepribadian

Terganggunya perkembangan anak disebabkan oleh peran orang tua yang tidak selalu mengawasi tingkah laku anaknya ataupun cara mendidik yang salah dengan menghambur-hamburkan uang untuk kebutuhan anak membuang-buang waktu untuk anak dengan sia-sia, harapan orang tua yang yang tidak selaras dengan minat dan bakat anak sperti: menuntut anak harus pandai, jika tuntutannya tidak terpenuhi anak akan dikritik, dimarahi bahkan sampai dihukum. Metode mendidik kedisplinan anak yang salah , setatus ekonomi orang tua, contoh: apabila anak membandingkan rumahnya dengan rumah temannya dan rumahnya lebih buruk dari rumah temannya maka anak tersebut menyalahkan orang tuanya dan kemudian orang tuanya membenci apa yang dikatakan anaknya itu adalah sikap orang tua yang salah. Pekerjaan orang tua, apabila ibunya bekerja diluar rumah maka akan berpengaruh juga terhadap perkembangan anaknya, kemudian kesadaran sikap anak terhadap orang tua, orang tua tidak peka terhadap apa-apa yang anak inginkan terhadap sikap dan watak orang tuanya yang cenderung anak tersebut meniru dari acara televisi, anaknya menginginkan orang tua yang seperti di acara televisi tersebut. Pertentangan antara saudara dalam anggota keluarga, adanya kesalah pahaman antara saudaranya, contoh: kalau kakaknya lebih disayang daripada dirinya. perubahan sikap terhadap sanak saudara ataupun teman, kemudian apa bila bersama orang tua tiri akan menjadi dampak yang buruk terhada perkembangan anak.

Hampir dari keseluruhan anak menjadi pusat pandangan orang tua, dan juga sebagian pandangan dari guru-guru, teman sekelasnya dan para tetangganya. Hubungan keluarga antara lain orang tua, saudara kandung dan sanak keluarga lain tetap sangat menjadi faktor utama untuk perkembangan kepribadian anak. Kondisi lingkungan tidak stabil tidak menjadi faktor besar perkembangan anak akan tetapi lingkungan yang tidak stabil akan menjadi pengaruh besar terhadap anak. Teman yang suatu saat bertindak baik dan suatu saat bertindak buruk maka akan sangat mempengaruhi perkembangan anak.

Anak cenderung meniru tokoh siapa yang di suka didalam tokoh film, maka dari itu orang tua harus lebih sering menbimbing anak agar tontonan yang mereka tonton dapat dikontrol. Dan dengan bertambahnya usia maka anak akan mencari jati dirinya dengan cara merubah pakaian, cara berdandan, gaya berbicara, dan cara berperilaku. Usahanya untuk menperoleh jati diri anak tersebut harus berusaha untuk dapat bertindak mandiri dan mencoba untuk melepas pengawasan orang tua yang mengekang terhadap dirinya.


    3.    PENUTUP

    3.1  Simpulan

Di akhir masa kanak-kanak anak akan mulai mencari kelompok untuk bermain dengan memilih teman sebaya teman sesama jenis. Namun dengan memiliki kelompok akan berdampak positif dan negatif yang cenderung akan membawa perubahan terhadap anak, dampak positif akan menjadikan anak berkembang baik sedangkan dampak negatif anak akan berkelakuan buruk. Anak akan lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk bermain sebelum anak menduduki banku sekolah, disaat sudah mengginjak kelas satu anak sudah memiliki tugas rumah dan otomatis akan berkurang jadwal bermainnya. Dengan bermain bersama kelompok akan mengembangkan bakat dan minat anak, memiliki banyak teman dan juga akan mudah bersosialisasi dengan masyarakat. Masa akhir kanak-kanak juga menentukan kepribadian anak, karakter anak dipengaruhi cara bergaul anak baik dirumah, lingkungan sekolah dan juga lingkungan masyarakat.

  

    3.2  Daftar Rujukan

Hurlock Elizabeth B. 1991. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: ERLANGGA.


Jumat, 10 Februari 2023

Bentuk-bentuk Belajar

 

RANGKUMAN

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Perkembangan Peserta Didik

yang dibina oleh  Bapak Tri Kuncoro

  

Oleh

Agus Mujiono

140521602410

 

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

April 2015


Bentuk-bentuk belajar

Bentuk-bentuk belajar menurut materi yang dipelajari antara lain belajar teoretis, belajar teknik, belajar bermasyarakat, dan belajar estetis.

 a. Belajar teoretis bertujuan untuk menempatkan semua data dan fakta (pengetahuan) dalam suatu kerangka organisasi mental, sehingga dapat dipahami dan digunakan untuk memecahkan problem, seperti terjadi dalam bidang-bidang studi ilmiah. Misalnya dalam penelitian skripsi.

 b. Belajar teknis bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam menangani dan memegang benda-benda serta menyusun bagian-bagian materi menjadi suatu keseluruhan. Misalnya belajar menggambar menggunakan software dan membuat perencanaan gedung.

 c. Belajar bermasyarakat bertujuan mengekang dorongan dan kecenderungan spontan, demi kehidupan bersama, dan memberikan kelonggaran kepada orang lain untuk memenuh kebutuhan. Belajar ini mencakup fakta, konsep-konsep, relasi-relasi, strutur-struktur, dan metode-metode kehidupan bersama.

 d. Belajar estetis bertujuan untuk membentuk kemampuan untuk menciptakan dan menghayati keindahan dan berbagai bidang kesenian. Belajar ini mencakup fakta, konsep-konsep, relasi-relasi, strutur-struktur, dan metode-metode kehidupan bersama.

 

Bentuk-bentuk belajar yang tidak begitu disadari antara lain belajar insidental langsung dan belajar tersembunyi.

 a. Belajar insidental langsung yaitu apabila orang mempelajari sesuatu dengan tujuan tertentu tetapi disamping itu juga belajar hal lain yang sebenarnya tidak menjadi sasaran. Belajar incidental dibedakan menjadi dua yaitu incidental yang berperan positif “incidental learning” dan incidental yang berperan negatif “arcidental learning”.

 b. Belajar tersembunyi “latent learning” yaitu dipelajarinya sesuatu tanpa ada intensi atau maksud untuk belajar hal ini, namun tidak ada maksud hanya terdapat pada pihak orang yang belajar. Misalnya ibu yang mengajari anaknya, akan tetapi seorang anak tidak sadar bahwa dia sedang belajar.

 

 

Daftar rujukan     

Alfesson, M. & Skoldberg, K. 2000. Reflexive Methodology (judul): New Vistas for Qualitative Research. London: Sage Publications

Winkel  W.S. 1989. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia


Dasar-dasar arsitektur - Fungsi, unsur, prinsip dan perubahan bentuk bangunan

 

DASAR-DASAR ARSITEKTUR

Dibawah ini adalah contoh evaluasi bangunan berdasarkan fungsi bangunan, unsur perancangan, prinsip perancangan, dan perubahan bentuk arsitekturnya :

bangunan-tinggi
(Gambar.1)

Dari segi Fungsionalisme bentuk bangunan

Fungsionalisme bentuk bangunan pada gambar. 1 merupakan fungsi bangunan sebagai kantor. Fungsionalisme struktur bangunan menggunakan struktur kolom yang berbentuk silinder, balok yang ditambah bentuk joglo pada bagian atas, atau sisi samping bangunan sebagai atap. Fungsionalisme ekonomis banyak menggunakan ventilasi jendela, pencahayaan alami dan juga menggunakan tanaman hijau yang memilki banyak fungsi selain untuk variasi namun juga sebagai taman kantor. Fungsionalisme geometri berupa penggabungan antara titik, garis, sudut, bidang dengan bangun-bangun ruang sehingga menjadi sebuah bangunan. Fungsionalisme ekspresi mengekspresikan bangunan jawa yang identik dengan atap joglo.

Dari segi Unsur-unsur perancangan

Unsur-unsur yang terdapat pada gambar. 1 adalah unsur estetika yang diantaranya yaitu:

Unsur garis yang terdapat pada kolom dan balok atap-atap. Unsur bidang pada ruangan-ruangan.

Unsur ruang terlihat didalam bangunan banyak terdapat ruang dan bahkan semua difungsikan sebagai ruangan. Unsur bentuk silinder dan limas, unsur tekstur tidak ada dan unsur warna dominan warna putih.

Dari segi Prinsip-prinsip perancangan

Prinsip-prinsip perencanaan pada gambar. 1 adalah Prinsip Balance/keseimbangan karena memiliki bentuk bangunan yang simetris. Prinsip irama pada kolom atap-atap tidak monotone. Prinsip point interest tidak ada karena rata-rata bangunan diatas memiliki bentuk yang sama atau tidak memiliki point yang berbeda. Prinsip skala seimbang dengan bangunan disekelilingnya. Prinsip proporsi, dilihat dari kolom kemudian atap yang kecil-kecil sampai yang paling besar terkesan proporsinya seimbang. Prinsip urutan yang beraturan dari bawah yang besar mengerucut keatas dan prinsip kesatuan bentuk-bentuk.

Dari segi Perubahan bentuk arsitektur

Perubahan bentuk arsitektur dimensi pada gambar. 1 yaitu perubahan bentuk kolom kotak menjadi silinder, perubahan atap menjadi joglo pada keseluruhan atap. Perubahan dengan pengurangan terletak dibagian atap. Perubahan dengan penambahan diatap yang berbentuk atap bertingkat. Ruang-ruang yang saling terkait karena bangunan tersebut difungsikan sebagai bangunan kantor yang memiliki fungsi ruang yang saling berkaitan.

menara
(Gambar. 2)

Dari segi Fungsionalisme bentuk bangunan

Fungsionalisme bentuk bangunan pada gambar. 2 merupakan fungsi bangunan sebagai hotel. Fungsionalisme struktur bangunan merupakan struktur kolom yang berbentuk silinder dan balok. Fungsionalisme ekonomis banyak menggunakan ventilasi dan pencahayaan alami. Fungsionalisme geometri berupa penggabungan antara titik, garis, sudut, bidang dengan bangun-bangun ruang sehingga menjadi sebuah bangunan. Fungsionalisme ekspresi gambar tersebut mengekspresikan bangunan tinggi dan diatas terdapat jam analog yang besar.

Dari segi Unsur-unsur perancangan

Unsur-unsur yang terdapat pada gambar. 2 adalah unsur estetika yang diantaranya yaitu:

Unsur garis yang terdapat pada kolom dan dinding bangunan. Unsur bidang pada ruangan-ruangan utamanya pada bangunan yang kecil-kecil. Unsur ruang terlihat didalam bangunan banyak terdapat ruang dan bahkan semua difungsikan sebagai ruangan. Unsur bentuk bangunan hotel memanjang atau menjulang ke langit dengan ditambah jam analog dibagian puncak gedung. Unsur tekstur tidak ada serta unsur warna dominan warna abu-abu dan biru.

Dari segi Prinsip-prinsip perancangan

Prinsip-prinsip perencanaan pada gambar. 2 adalah Prinsip Balance/keseimbangan karena memiliki bentuk bangunan yang simetris. Prinsip irama dengan ketinggian yang berirama.  Prinsip point interest yaitu jam analog yang besar sebagai pusat perhatian bagi orang apabila melihat gedung tersebut. Prinsip skala yaitu perbandingan gedung-gedung yang terdapat disekelilingnya yang seimbang. Prinsip proporsi, dilihat dari tinggi gedung dan besar sangat proporsional. Prinsip urutan yang beraturan dari keseluruhan bangunan mulai dari kecil ke yang paling besar dan prinsip kesatuan bentuk-bentuk.

Dari segi Perubahan bentuk arsitektur

Perubahan bentuk arsitektur dimensi yaitu perubahan bentuk dibagian terdapat lengkungan-lengkungan namun perubahan diatas menggunakan minimalis. Perubahan dengan pengurangan yaitu pada bagian atas dan bawah bangunan. Perubahan dengan penambahan terletak dibagian atas dengan tambahan vareasi dan bagian bawah dengan penambahan kanopi-kanopi. Ruang-ruang saling terkait karena bangunan tersebut difungsikan sebagai bangunan hotel yang memiliki fungsi ruang yang saling berkaitan.

masjid
(Gambar. 3)

Dari segi Fungsionalisme bentuk bangunan

Fungsionalisme bentuk bangunan pada gambar. 3 merupakan fungsi bangunan sebagai peribadahan. Fungsionalisme struktur bangunan merupakan struktur kolom yang berbentuk silinder dan atap kubah atau setengah lingkaran. Fungsionalisme ekonomis banyak menggunakan  ventilasi, pencahayaan alami, dan penghijauan yang alami. Fungsionalisme geometri berupa penggabungan antara titik, garis, sudut, bidang dengan bangun-bangun ruang sehingga menjadi sebuah bangunan. Fungsionalisme ekspresi gambar tersebut mengekspresikan bangunan tinggi yang dapat menampung ribuan manusia.

Dari segi Unsur-unsur perancangan

Unsur-unsur yang terdapat pada gambar. 3 adalah unsur estetika yang diantaranya yaitu:

Unsur garis yang terdapat pada kolom menara berupa garis lengkung dan dinding bangunan. Unsur bidang pada ruangan-ruangan didepan bangunan dan didalam bangunan. Unsur ruang terlihat didalam bangunan. Unsur bentuk bangunan masjid memanjang atau menjulang ke langit. Unsur tekstur ada pada dinding keramik serta unsur warna dominan warna krem dan putih.

Dari segi Prinsip-prinsip perancangan

Prinsip-prinsip perencanaan pada gambar. 3 adalah Prinsip Balance/keseimbangan karena memiliki bentuk bangunan yang simetris. Prinsip irama terdapat di penataan pemasangan dinding keramik pada keseluruhan bangunan.  Prinsip point interest tidak ada karena rata-rata bangunan diatas memiliki bentuk yag sama atau tidak memiliki point yang berbeda. Prinsip skala terdapat pada kubah-kubah. Prinsip proporsi, dilihat dari bentuk bangunan, manara, dan kubah-kubah yang terkesan proporsinya seimbang. Prinsip urutan yang beraturan yang terdapat pada menara yang mengerucut keatas. Prinsip kesatuan bentuk-bentuk kubus, setengah lingkaran dan menara yang mengerucut.

Dari segi Perubahan bentuk arsitektur

Perubahan bentuk arsitektur dimensi yaitu perubahan bentuk dibagian terdapat lengkungan-lengkungan yang diubah dari atap prisma ke bentuk kubah. Perubahan dengan pengurangan yaitu pengurangan terdapat pada pintu-pintu. Perubahan dengan penambahan yaitu penambahan variasi diatas kubah atap.Ruang-ruang yang saling terkait karena bangunan tersebut difungsikan sebagai bangunan ibadah yang memiliki fungsi ruang yang saling berkaitan.

rumah-minimalis
(Gambar. 4)

Dari segi Fungsionalisme bentuk bangunan

Fungsionalisme bentuk bangunan pada gambar. 4 merupakan fungsi bangunan sebagai perumahan elit. Fungsionalisme struktur bangunan merupakan struktur kolom yang berbentuk kotak dan dan atap limas atau joglo. Fungsionalisme ekonomis banyak menggunakan ventilasi jendela, pencahayaan alami. Fungsionalisme geometri berupa penggabungan antara titik, garis, sudut, bidang dengan bangun-bangun ruang sehingga menjadi sebuah bangunan. Fungsionalisme ekspresi bangunan pada gambar tersebut mengekspresikan bangunan rumah tinggal yang mewah.

Dari segi Unsur-unsur perancangan

Unsur-unsur yang terdapat pada gambar. 4 adalah unsur estetika yang diantaranya yaitu:

Unsur garis yang terdapat pada dinding bangunan diatas. Unsur bidang pada ruangan-ruangan dan terdapat di lantai kedua sebagai teras. Unsur ruang pada bangunan tersebut, terlihat didalam bangunan. Unsur bentuk bangunan rumah tinggal kubus minimalis. Unsur tekstur tidak ada serta unsur warna dominan warna abu-abu dan putih.

Dari segi Prinsip-prinsip perancangan

Prinsip-prinsip perencanaan pada gambar. 4 adalah Prinsip Balance/keseimbangan karena memiliki bentuk bangunan yang simetris. Prinsip irama yaitu perpaduan warna. Prinsip point interest tidak ada karena rata-rata bangunan diatas memiliki bentuk yag sama atau tidak memiliki point yang berbeda. Prinsip skala seimbang antara lantai satu dan lantai dua. Prinsip proporsi dilihat dari kolom, vareasi jendela-jendela dan garis-garis minimalis  terkesan proporsinya seimbang. Prinsip urutan yang beraturan penggabungan garis dan pegaplikasian warna serta prinsip kesatuan bentuk-bentuk kotak minimalis.

Dari segi Perubahan bentuk arsitektur

Perubahan bentuk arsitektur dimensi yaitu perubahan bentuk dibagian terdapat garis-garis minimalis sebagai pengembangan bangunan. Perubahan dengan pengurangan yaitu pengurangan terdapat pada dinding-dinding. Perubahan dengan penambahan variasi di dinding. Ruang-ruang yang saling terkait karena bangunan tersebut difungsikan sebagai bangunan rumah tinggal  yang memiliki fungsi ruang yang saling berkaitan.

rumah-biasa
(Gambar. 5)

Dari segi Fungsionalisme bentuk bangunan

Fungsionalisme bentuk bangunan pada gambar. 5 merupakan fungsi bangunan sebagai perumahan sederhana karena hanya terdiri dari satu lantai saja. Fungsionalisme struktur bangunan merupakan struktur kolom yang berbentuk kotak dan silinder, atap limas atau joglo. Fungsionalisme ekonomis banyak menggunakan ventilasi jendela, dan pencahayaan alami. Fungsionalisme geometri berupa penggabungan antara titik, garis, sudut, bidang dengan bangun-bangun ruang sehingga menjadi sebuah bangunan. Fungsionalisme ekspresi bangunan tersebut mengekspresikan bangunan rumah tinggal yang sederhana karena hanya terdiri dengan satu lantai saja.

Dari segi Unsur-unsur perancangan

Unsur-unsur yang terdapat pada gambar. 5 adalah unsur estetika yang diantaranya yaitu:

Unsur garis yang terdapat pada dinding teras. Unsur bidang pada ruangan-ruangan. Unsur ruang pada bangunan tersebut, terlihat didalam bangunan. Unsur bentuk, bentuk bangunan rumah tinggal joglo. Unsur tekstur tidak ada serta unsur warna dominan warna merah dan putih.

Dari segi Prinsip-prinsip perancangan

Prinsip-prinsip perencanaan pada gambar. 5 adalah Prinsip Balance/keseimbangan karena memiliki bentuk bangunan yang simetris. Prinsip irama terdapat pada dinding teras pada garis-garis minimalis. Prinsip point interest tidak ada karena rata-rata bangunan diatas memiliki bentuk yag sama atau tidak memiliki point yang berbeda. Prinsip skala terlihat dari perbandingan rumah dan teras. Prinsip proporsi, dilihat dari aksesoris rumah yang sesuai terkesan proporsinya seimbang. Prinsip urutan yang beraturan dan prinsip kesatuan bentuk-bentuk.

Dari segi Perubahan bentuk arsitektur

Perubahan bentuk arsitektur dimensi yaitu perubahan bentuk dibagian terdapat garis-garis dan lengkungan pada teras sebagai pengembangan bangunan. Perubahan dengan pengurangan yaitu pengurangan terdapat pada teras. Perubahan dengan penambahan yaitu penambahan variasi di dinding teras berbentuk kanopi. Ruang-ruang yang saling terkait karena bangunan tersebut difungsikan sebagai bangunan rumah tinggal  yang memiliki fungsi ruang yang saling berkaitan.

rumah-adat
(Gambar. 6)

Dari segi Fungsionalisme bentuk bangunan

Fungsionalisme bentuk bangunan pada gambar. 6 merupakan fungsi bangunan sebagai perumahan klasik/kuno. Fungsionalisme struktur merupakan struktur kolom yang berbentuk silinder terbuat dari kayu, rumah berbentuk panggung dan atap limas atau joglo. Fungsionalisme ekonomis banyak menggunakan  bahan yang ekonomis yaitu dari kayu. Fungsionalisme geometri berupa penggabungan antara titik, garis, sudut, bidang dengan bangun-bangun ruang sehingga menjadi sebuah bangunan. Fungsionalisme ekspresi bangunan bangunan tersebut mengekspresikan bangunan rumah tinggal yang sederhana dan mencirikan rumah adat.

Dari segi Unsur-unsur perancangan

Unsur-unsur yang terdapat pada gambar. 6 adalah unsur estetika yang diantaranya yaitu:

Unsur garis yang terdapat pada pagar, lisplang, kolom dan tiang. Unsur bidang pada bagian bawah rumah dan ruangan-ruangan yang terdapat diatas. Unsur ruang pada bangunan tersebut, terlihat dibawah dan didalam bangunan. Unsur bentuk, bentuk bangunan rumah tinggal klasik. Unsur tekstur yang terdapat pada ukiran dan lisplang serta unsur warna dominan warna abu-abu dan hitam.

Dari segi Prinsip-prinsip perancangan

Prinsip-prinsip perencanaan pada gambar. 6 adalah Prinsip Balance/keseimbangan terdapat karena memiliki bentuk bangunan yang simetris. Prinsip irama terdapat dibagian tangga, pagar dan lisplang. Prinsip point interest yaitu terletak pada pintu yang berbeda warna dengan yang lain. Prinsip skala antara bagian bawah rumah dan rumah itu sendiri seimbang. Prinsip proporsi, dilihat dari ruangan yang diatas dan ruang yang dibawah proporsinya seimbang. Prinsip urutan yang beraturan mulai dari tangga, kolom, pagar, lisplang, ataupun tiang-tiangnya. Prinsip kesatuan bentuk-bentuk kesatuan garis yang beraturan sehingga membuat rumah tampak indah.

Dari segi Perubahan bentuk arsitektur

Perubahan bentuk arsitektur dimensi yaitu perubahan bentuk dibagian terdapat ukiran sebagai pengembangan bangunan. Perubahan dengan pengurangan terdapat pada gambar diatas yaitu pengurangan terdapat pada lisplang dan ukiran-ukiran. Perubahan dengan penambahan yaitu penambahan dibagian kontruksi kolom dan pagar. Ruang-ruang yang saling terkait karena bangunan tersebut difungsikan sebagai bangunan rumah tinggal  yang memiliki fungsi ruang yang saling berkaitan.

Atap Bangunan dan Finishing

 

ATAP BANGUNAN

Atap adalah pelindung bangunan yang terletak paling atas, yang berfungsi menutupi bangunan dan ruangan yang ada dibawahnya terhadap panas teriknya matahari, hujan, angin, debu, bahkan benda-benda ringan yang terbawa oleh angin.

Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum memasang atap :

  1. Konstruksi atap harus kuat menahan beban yang dipikulnya;
  2. Bentuk atap dan keyamanan orang yang ada dibangunan itu;
  3. Sudut kemiringan atap , disesuaikan dengan bahan yang akan digunakan;
  4. Bahan yang digunakan harus tahan terhadap pengaruh cuaca disekitar dan tidak mudah lapuk atau rusak.

 Baca juga Bagian-bagian kayu, sifat kayu, rumus kadar air kayu, rumus penyusutan kayu

A. MACAM-MACAM ATAP

  1. Atap Pelana;
  2. Atap Joglo;
  3. Atap Datar/dak beton;
  4. Atap Limas Piramida;
  5. Atap Limas Perisai;
  6. Atap Tenda;
  7. Atap Menara;
  8. Atap Sandar;
  9. Atap Mansrad;
  10. Atap Minangkabau;
  11. Atap Kubah/setengah lingkaran dan;
  12. Atap Kombinasi

Berikut adalah penjelasan singkat macam-macam atap diatas :

ATAP PELANA

Atap pelana terdiri dari dua buah bidang atap miring. Di sisi kanan, kiri dan di ujung bawah biasanya terdapat lisplank atau woodplank. Biasanya atap ini di gunakan di rumah-rumah sederhana dan gedung sekolah. Atap model ini sudut kemiringannya 30-45 derajat dan banyak digunakan di daerah jawa.

ATAP JOGLO

Bentuk atap joglo bagian atas menjulang lebih tinggi dan bubungan tersusun miring. Atap joglo terdapat jurai luar yang seolah-olah berdiri, biasanya sudut kemiringan ini 45-60 derajat dan di ujung atas di pertemukan dengan ujung atas yang lainnya atau jurai, yan sudut atapnya lebih kecil dari sudut atap yang berada di bawahnya sekitar 30-45 derajat. Penutup atap yang biasanya digunakan dalam atap joglo adalah genteng tanah liat. Atap joglo ini biasa dijumpai pada rumah-rumah terdahulu di daerah jawa tengah dan jawa barat.

ATAP DATAR/DAK BETON

Bentuk atap datar juga disebut atap plat beton, atap ini tidak datar sepenuhnya akan tetapi dibuat kemiringan sekitar 2,5 - 5 derajat yang berguna untuk mengalirkan air hujan langsung ditanah, disalurkan kepipa pembuangan air ataupun talang. Bahannya menggunakan beton bertulang, Atap ini digunakan gedung bertingkat, rumah dan ruko. Biasanya tidak memakai plafond karena permukaan bawah atap ini sudah halus menyerupai plafond.

ATAP LIMAS PIRAMIDA

Atap model ini seperti dengan atap tenda tapi berbentuk denah bangunan segi lima, segi enam, segi delapan dan sebagainya. Atap ini banyak digunakan bangunan induk, pendopo, gasibo, bangunan kantor dan rumah tempat tinggal.

ATAP LIMAS PERISAI

Atap Limas ini terdapat bubungan dengan dua bidang lainnya berakhir pada sebuah titik ujung, hubungan perisai terdiri dari 4 bidang atap dengan 2 bidang atap bertemu pada satu garis. Atap ini seperti atap pelana tapi lebih dimiringkan lagi yang berbentuk trapezium. Atap model ini dapat dikombinasikan dengan atap-atap yang lainnya juga.

ATAP TENDA

Terdiri dari 4 bidang atap dengan bentuk, ukuran maupun lereng yang sama dan bertemu pada satu titik. Ukuran panjang bangunan sama dengan lebarnya. Hubungan miring atau jurai adalah garis pertemuan dari bidang-bidang atap yang miring, karena sudut yang dibentuk berupa sudut keluar dinamakan jurai luar. Atap ini banyak digunakan pada bangunan induk, pendopo, gasibo, bangunan kantor dan rumah tempat tinggal.

ATAP MENARA

Menara itulah yang disebut dari atap ini karna, bentuk atap menara serupa dengan atap tenda, pada atap ini titik pertemuannya antara 4 bidang atap jauh lebih tinggi daripada titk pertemuan atap tenda. Banyak digunakan untuk bangunan-bangunan gereja, masjid dan bangunan-bangunan yang tua di luar negeri juga.

ATAP SANDAR

Atap sandar pada umumnya digunakan untuk bangunan tambahan atap emperan rumah warung ataupun ruko. Satu bidang atap yang bagian satu ujungnya menempel pada tembok dan atau balok, ujung satunya disangga oleh balok dan tiang. Atap sandar ini kemiringannya tergantung bahan apa yang akan digunakan. Meskipun atap model ini banyak digunakan emperan dan warung tetapi atap ini juga banyak digunakan di rumah yang gergaya modern dengan gaya arsitekturnya.

ATAP MANSARD

Bentuk atap model ini seolah–olah terdiri dari dua atap yang terlihat bersusun atau bertingkat. Atap mansard jarang digunakan untuk bangunan rumah tempat tinggal, akan tetapi atap ini biasanya digunakan di masjid dan lain sejenisnya.

ATAP MINANGKABAU

Bentuk atap ini  berbentuk seperti ada tanduk dikanan dan kirinya jika dilihat dari depan. Atap ini bisa dijumpai di daerah pulau Sumatera.

ATAP KUBAH / SETENGAH LINGKARAN

Atap kubah merupakan atap yang berfungsi ganda yaitu, untuk kubah sekaligus untuk atap diatas atap/atap dobel. Atap kubah menggunakan rangka baja dan atau besi yang sering digunakan dimasjid.

ATAP KOMBINASI

Atap kombinasi terdiri dari bermacam-macam bidang atau model atap, yang digabungkan menjadi satu dalam satu bangunan gedung. Pada bangunan-bangunan yang besar, atap tidak hanya terdiri dari dua atau tiga bidang atap, tetapi dari banyak bidang atap yang memberi bermacam-macam bentuk yang unik.

 

B. BAHAN-BAHAN PENUTUP BANGUNAN

  1. Atap Beton (Plat  Beton);
  2. Atap Genteng Beton;
  3.  Atap Seng;
  4. Atap Sirap;
  5. Genteng Tanah Liat;
  6. Atap Genteng Keramik;
  7. Atap Genteng Metal;
  8. Atap Genteng Aspal;
  9. Atap Polikarbon;
  10. Atap Alumunium;
  11. PVC (Polyvinyl Chloride);

 

Berikut adalah penjelasan singkat bahan-bahan penutup bangunan diatas :

ATAP PLAT BETON / BETON BERTULANG

Atap ini terbuat dari campuran beton, menggunakan tulangan besi yang sudut kemiringannya sekitar 2,5 - 5 derajat. Atap model ini multi fungsi di atas atap ini kita dapat melakukan beberapa aktivitas. Akan tetapi atap beton rawan bocor jika pada saat pengecoran tidak dilakukan dengan teliti dan hati-hati. Oleh karna itu harus diperhatikan mulai membuat atap hingga perawatannya, dapat juga bagian atas atap dilapisi cat water-roof untuk meminimalisir kebocoran.

ATAP GENTENG BETON

Pada dasarnya bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah liat, hanya saja bahan dasarnya adalah campuran semen PC dan pasir. Tapi bentuknya ada yang menarik dari genteng beton ini, ada yang datar dan ada yang bergelombang seperti atap genteng tanah liat. Bagian luarnya diberi lapisan tipis yang berfungsi sebagai pewarna sebagai lapisan kedap air, sudut kemiringan atap beton ini adalah 30-45 derajat.

ATAP SENG

Atap seng diberi lapisan seng secara elektrolisis yang terbuat dari lembaran baja tipis dengan tujuan untuk membuatnya jadi tahan karat. selama lapisan seng ini belum hilang maka atap ini akan bertahan lama dari karat, atap ini akan bocor jika masa itu lapisan seng sudah terlewati. Cara memasangnya dapat digunakan kemiringanan 15-25 derajat, agar tidak bocor dapat digunakan paku payung untuk menghindari air tidak masuk ke sela-sela paku dan mengenai penyangga dari seng.

ATAP SIRAP

Penutup atap yang terbuat dari kepingan kayu tipis ini ketahanannya tergantung keadaan lingkungan, kualitas kayu yang digunakan dan besarnya sudut atapnya, sudut atap yang cocok adalah 25-40 derajat. Atap sirap banyak digunakan di rumah-rumah bergaya pedesaan yang menyatu dengan alam bentuknya yang unik dan klasik.

ATAP GENTENG TANAH LIAT

Gentang yang terbuat dari tanah liat dicetak dan dibakar. Untuk memasangnya membutuhkan rangka yang disebut dengan reng. Genteng dipasang pada atap kemiringan 30-45 derajat. Cara memasang genteng menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling mengunci dan mengikat satu sama lainnya antar genteng. Tapi seiring waktu, warna dan penampilan genteng akan berubah. Pada permukaannya biasanya akan tumbuh jamur. Sebagian besar orang tidak menyukai genteng yang tumbuh jamur, akan tetapi sbegian kecil ada yang menyukai dapat membuat rumah tampil nampak lebih alami.

ATAP GENTENG KERAMIK

Material genteng ini berbahan dasar tanah liat. Namun genteng ini telah mengalami proses finishing, jadi permukaannya sudah dihaluskan dan dikilapkan seperti keramik. Untuk melindungi genteng dari lumut genteng ini diberi lapisan dan dapat memberi warna yang beragam pula. Aplikasinya sangat cocok untuk bangunan yang modern di perkotaan dan atau rumah.

ATAP GENTENG METAL

Atap ini berbentuk material lembaran-lembaran yang mirip dengan seng. Genteng ini ditanam pada balok gording dan atau usuk dirangka atap dengan menggunakan sekrup. Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan genteng dari tanah liat. Dengan ukuran sekitar 60 – 120 cm, dengan ketebalan 0,3 - 0,5 mm lebih besar dari genteng tanah liat. Akan tapi dalam satu lembaran genteng metal ini ada beberapa jumlah genteng sekaligus.

ATAP GENTENG ASPAL

Material genteng yang satu ini bersifat transparan, terbuat dari campuran lembaran bitumen (turunan aspal) dan bahan kimia lainnya. Ada dua model yang tersedia di pasaran. 1) model datar bertumpu pada multipleks yang menempel pada rangka, dan 2) model bergelombang yang pemasangannya cukup disekrup pada balok gording dan atau usuk pada rangka atap.

ATAP POLI KARBON

Atap ini dapat dipasang tanpa sambungan karena berbentuk lembaran besar. Pada atap jenis ini memliki kualitas materialnya dan ketahanannya terhadap radiasi matahari adalah sebagai keunggulannya. biasanya dipakai pada atap tambahan teras atau kanopi teras. Biasanya atap ini digunakan didepan rumah dan pertokoan karena pemasangan yang mudah dan namun harganya lebih mahal dari atap lainnya.

ATAP ALUMUNIUM

Penutup atap ini memiliki fleksibilitas karena dapat dibuka dan ditutup dengan mudah. Atap ini memiliki ketebalan 0,3-0,5 mm, akan tetapi atap ini kuat dan harganya relatif mahal dibandingkan penutup atap lainnya.

ATAP PVC (POLYVINYL CHLORIDE)

Atap ini lebih tahan lama dibanding fiberglass, tetapi lebih murah dari polycarbonate. Atap ini lebih banyak digunakan fiberglass daripada polycarbonate.

 

C. FINISHING ATAP

Finishing adalah suatu kegiatan proses penyempurnaan atau penyelesaian akhir dari suatu karya. Memberi perlindungan pada material dan menambah nilai estetik dari suatu bangunan adalah tujuan dari finishing. Finishing atap merupakan tahap akhir dari pembuatan atap itu sendiri, untuk mempercantik pemampilan , juga memperkuat dari penutup  dan memberi nilai estetika pada atap tersebut. Finishing atau tahap akhir dari penutup atap biasanya menggunakan Cat. 

Cat merupakan produk yang dipoles di beberapa permukaan yang digunakan untuk mempercantik tampilan dan mempertahankan penutup atap agar bisa bertahan lebih lama. Cat berdasarkan pengecerannya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1.  CAT WATER BASED

Cat water based merupakan cat yang berbahan dasar air, juga disebut cat emulsi. Cat ini lebih cepat kering dibandingkan dengan cat yang berbahan dasar minyak, yang biasanya digunakan untuk cat dinding.

2.  CAT SOLVED BASED

Cat solved based merupakan cat yang berbahan dasarkan minyak. Cat jenis ini keringnya cukup lama, bersifat gloss atau mengkilap, bersifat menolak air. Yang biasanya digunakan di genteng keramik.