Jumat, 10 Februari 2023

Bentuk-bentuk Belajar

 

RANGKUMAN

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Perkembangan Peserta Didik

yang dibina oleh  Bapak Tri Kuncoro

  

Oleh

Agus Mujiono

140521602410

 

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

April 2015


Bentuk-bentuk belajar

Bentuk-bentuk belajar menurut materi yang dipelajari antara lain belajar teoretis, belajar teknik, belajar bermasyarakat, dan belajar estetis.

 a. Belajar teoretis bertujuan untuk menempatkan semua data dan fakta (pengetahuan) dalam suatu kerangka organisasi mental, sehingga dapat dipahami dan digunakan untuk memecahkan problem, seperti terjadi dalam bidang-bidang studi ilmiah. Misalnya dalam penelitian skripsi.

 b. Belajar teknis bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam menangani dan memegang benda-benda serta menyusun bagian-bagian materi menjadi suatu keseluruhan. Misalnya belajar menggambar menggunakan software dan membuat perencanaan gedung.

 c. Belajar bermasyarakat bertujuan mengekang dorongan dan kecenderungan spontan, demi kehidupan bersama, dan memberikan kelonggaran kepada orang lain untuk memenuh kebutuhan. Belajar ini mencakup fakta, konsep-konsep, relasi-relasi, strutur-struktur, dan metode-metode kehidupan bersama.

 d. Belajar estetis bertujuan untuk membentuk kemampuan untuk menciptakan dan menghayati keindahan dan berbagai bidang kesenian. Belajar ini mencakup fakta, konsep-konsep, relasi-relasi, strutur-struktur, dan metode-metode kehidupan bersama.

 

Bentuk-bentuk belajar yang tidak begitu disadari antara lain belajar insidental langsung dan belajar tersembunyi.

 a. Belajar insidental langsung yaitu apabila orang mempelajari sesuatu dengan tujuan tertentu tetapi disamping itu juga belajar hal lain yang sebenarnya tidak menjadi sasaran. Belajar incidental dibedakan menjadi dua yaitu incidental yang berperan positif “incidental learning” dan incidental yang berperan negatif “arcidental learning”.

 b. Belajar tersembunyi “latent learning” yaitu dipelajarinya sesuatu tanpa ada intensi atau maksud untuk belajar hal ini, namun tidak ada maksud hanya terdapat pada pihak orang yang belajar. Misalnya ibu yang mengajari anaknya, akan tetapi seorang anak tidak sadar bahwa dia sedang belajar.

 

 

Daftar rujukan     

Alfesson, M. & Skoldberg, K. 2000. Reflexive Methodology (judul): New Vistas for Qualitative Research. London: Sage Publications

Winkel  W.S. 1989. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar