RANGKUMAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Perkembangan Peserta Didik
yang dibina oleh Bapak Tri Kuncoro
Oleh
Agus Mujiono
140521602410
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
April 2015
Bentuk-bentuk
belajar
Bentuk-bentuk belajar menurut
materi yang dipelajari antara lain belajar teoretis, belajar teknik, belajar
bermasyarakat, dan belajar estetis.
a. Belajar
teoretis bertujuan untuk menempatkan semua data dan fakta (pengetahuan) dalam
suatu kerangka organisasi mental, sehingga dapat dipahami dan digunakan untuk
memecahkan problem, seperti terjadi dalam bidang-bidang studi ilmiah. Misalnya
dalam penelitian skripsi.
b. Belajar
teknis bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam menangani
dan memegang benda-benda serta menyusun bagian-bagian materi menjadi suatu
keseluruhan. Misalnya belajar menggambar menggunakan software dan membuat perencanaan gedung.
c. Belajar
bermasyarakat bertujuan mengekang dorongan dan kecenderungan spontan, demi
kehidupan bersama, dan memberikan kelonggaran kepada orang lain untuk memenuh
kebutuhan. Belajar ini mencakup fakta, konsep-konsep, relasi-relasi,
strutur-struktur, dan metode-metode kehidupan bersama.
d. Belajar
estetis bertujuan untuk membentuk kemampuan untuk menciptakan dan menghayati
keindahan dan berbagai bidang kesenian. Belajar ini mencakup fakta,
konsep-konsep, relasi-relasi, strutur-struktur, dan metode-metode kehidupan
bersama.
Bentuk-bentuk belajar yang tidak
begitu disadari antara lain belajar insidental langsung dan belajar tersembunyi.
a. Belajar
insidental langsung yaitu apabila orang mempelajari sesuatu dengan tujuan
tertentu tetapi disamping itu juga belajar hal lain yang sebenarnya tidak
menjadi sasaran. Belajar incidental dibedakan menjadi dua yaitu incidental yang
berperan positif “incidental learning” dan incidental yang berperan negatif
“arcidental learning”.
b. Belajar
tersembunyi “latent learning” yaitu dipelajarinya sesuatu tanpa ada intensi
atau maksud untuk belajar hal ini, namun tidak ada maksud hanya terdapat pada
pihak orang yang belajar. Misalnya ibu yang mengajari anaknya, akan tetapi
seorang anak tidak sadar bahwa dia sedang belajar.
Daftar rujukan
Alfesson,
M. & Skoldberg, K. 2000. Reflexive
Methodology (judul): New Vistas for Qualitative Research. London: Sage Publications
Winkel W.S. 1989. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar