ATAP BANGUNAN
Atap adalah pelindung bangunan yang terletak paling
atas, yang berfungsi menutupi bangunan dan ruangan yang ada dibawahnya terhadap
panas teriknya matahari, hujan, angin, debu, bahkan benda-benda ringan yang
terbawa oleh angin.
Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum
memasang atap :
- Konstruksi
atap harus kuat menahan beban yang dipikulnya;
- Bentuk
atap dan keyamanan orang yang ada dibangunan itu;
- Sudut
kemiringan atap , disesuaikan dengan bahan yang akan digunakan;
- Bahan
yang digunakan harus tahan terhadap pengaruh cuaca disekitar dan tidak
mudah lapuk atau rusak.
A. MACAM-MACAM ATAP
- Atap
Pelana;
- Atap
Joglo;
- Atap
Datar/dak beton;
- Atap
Limas Piramida;
- Atap
Limas Perisai;
- Atap
Tenda;
- Atap
Menara;
- Atap
Sandar;
- Atap
Mansrad;
- Atap
Minangkabau;
- Atap
Kubah/setengah lingkaran dan;
- Atap
Kombinasi
Berikut adalah penjelasan singkat macam-macam atap
diatas :
ATAP PELANA
Atap pelana terdiri dari dua buah bidang atap miring.
Di sisi kanan, kiri dan di ujung bawah biasanya terdapat lisplank atau
woodplank. Biasanya atap ini di gunakan di rumah-rumah sederhana dan gedung
sekolah. Atap model ini sudut kemiringannya 30-45 derajat dan banyak digunakan
di daerah jawa.
ATAP JOGLO
Bentuk atap joglo bagian atas menjulang lebih tinggi
dan bubungan tersusun miring. Atap joglo terdapat jurai luar yang seolah-olah
berdiri, biasanya sudut kemiringan ini 45-60 derajat dan di ujung atas di
pertemukan dengan ujung atas yang lainnya atau jurai, yan sudut atapnya lebih
kecil dari sudut atap yang berada di bawahnya sekitar 30-45 derajat. Penutup
atap yang biasanya digunakan dalam atap joglo adalah genteng tanah liat. Atap
joglo ini biasa dijumpai pada rumah-rumah terdahulu di daerah jawa tengah dan
jawa barat.
ATAP DATAR/DAK BETON
Bentuk atap datar juga disebut atap plat beton, atap
ini tidak datar sepenuhnya akan tetapi dibuat kemiringan sekitar 2,5 - 5 derajat
yang berguna untuk mengalirkan air hujan langsung ditanah, disalurkan kepipa
pembuangan air ataupun talang. Bahannya menggunakan beton bertulang, Atap ini digunakan
gedung bertingkat, rumah dan ruko. Biasanya tidak memakai plafond karena
permukaan bawah atap ini sudah halus menyerupai plafond.
ATAP LIMAS PIRAMIDA
Atap model ini seperti dengan atap tenda tapi
berbentuk denah bangunan segi lima, segi enam, segi delapan dan sebagainya.
Atap ini banyak digunakan bangunan induk, pendopo, gasibo, bangunan kantor dan rumah
tempat tinggal.
ATAP LIMAS PERISAI
Atap Limas ini terdapat bubungan dengan dua bidang
lainnya berakhir pada sebuah titik ujung, hubungan perisai terdiri dari 4
bidang atap dengan 2 bidang atap bertemu pada satu garis. Atap ini seperti atap
pelana tapi lebih dimiringkan lagi yang berbentuk trapezium. Atap model ini
dapat dikombinasikan dengan atap-atap yang lainnya juga.
ATAP TENDA
Terdiri dari 4 bidang atap dengan bentuk, ukuran
maupun lereng yang sama dan bertemu pada satu titik. Ukuran panjang bangunan
sama dengan lebarnya. Hubungan miring atau jurai adalah garis pertemuan dari
bidang-bidang atap yang miring, karena sudut yang dibentuk berupa sudut keluar
dinamakan jurai luar. Atap ini banyak digunakan pada bangunan induk, pendopo,
gasibo, bangunan kantor dan rumah tempat tinggal.
ATAP MENARA
Menara itulah yang disebut dari atap ini karna, bentuk
atap menara serupa dengan atap tenda, pada atap ini titik pertemuannya antara 4
bidang atap jauh lebih tinggi daripada titk pertemuan atap tenda. Banyak
digunakan untuk bangunan-bangunan gereja, masjid dan bangunan-bangunan yang tua
di luar negeri juga.
ATAP SANDAR
Atap sandar pada umumnya digunakan untuk bangunan
tambahan atap emperan rumah warung ataupun ruko. Satu bidang atap yang bagian satu
ujungnya menempel pada tembok dan atau balok, ujung satunya disangga oleh balok
dan tiang. Atap sandar ini kemiringannya tergantung bahan apa yang akan
digunakan. Meskipun atap model ini banyak digunakan emperan dan warung tetapi
atap ini juga banyak digunakan di rumah yang gergaya modern dengan gaya
arsitekturnya.
ATAP MANSARD
Bentuk atap model ini seolah–olah terdiri dari dua
atap yang terlihat bersusun atau bertingkat. Atap mansard jarang digunakan
untuk bangunan rumah tempat tinggal, akan tetapi atap ini biasanya digunakan di
masjid dan lain sejenisnya.
ATAP MINANGKABAU
Bentuk atap ini
berbentuk seperti ada tanduk dikanan dan kirinya jika dilihat dari depan.
Atap ini bisa dijumpai di daerah pulau Sumatera.
ATAP KUBAH / SETENGAH LINGKARAN
Atap kubah merupakan atap yang berfungsi ganda yaitu,
untuk kubah sekaligus untuk atap diatas atap/atap dobel. Atap kubah menggunakan
rangka baja dan atau besi yang sering digunakan dimasjid.
ATAP KOMBINASI
Atap kombinasi terdiri dari bermacam-macam bidang atau
model atap, yang digabungkan menjadi satu dalam satu bangunan gedung. Pada
bangunan-bangunan yang besar, atap tidak hanya terdiri dari dua atau tiga
bidang atap, tetapi dari banyak bidang atap yang memberi bermacam-macam bentuk
yang unik.
B. BAHAN-BAHAN PENUTUP BANGUNAN
- Atap
Beton (Plat Beton);
- Atap
Genteng Beton;
- Atap Seng;
- Atap
Sirap;
- Genteng
Tanah Liat;
- Atap
Genteng Keramik;
- Atap
Genteng Metal;
- Atap
Genteng Aspal;
- Atap
Polikarbon;
- Atap
Alumunium;
- PVC
(Polyvinyl Chloride);
Berikut adalah penjelasan singkat bahan-bahan penutup
bangunan diatas :
ATAP PLAT BETON / BETON BERTULANG
Atap ini terbuat dari campuran beton, menggunakan
tulangan besi yang sudut kemiringannya sekitar 2,5 - 5 derajat. Atap model ini
multi fungsi di atas atap ini kita dapat melakukan beberapa aktivitas. Akan tetapi
atap beton rawan bocor jika pada saat pengecoran tidak dilakukan dengan teliti
dan hati-hati. Oleh karna itu harus diperhatikan mulai membuat atap hingga perawatannya,
dapat juga bagian atas atap dilapisi cat water-roof untuk meminimalisir
kebocoran.
ATAP GENTENG BETON
Pada dasarnya bentuk dan ukurannya hampir sama dengan
genteng tanah liat, hanya saja bahan dasarnya adalah campuran semen
PC dan pasir. Tapi bentuknya ada yang menarik dari genteng beton ini, ada yang
datar dan ada yang bergelombang seperti atap genteng tanah liat. Bagian luarnya
diberi lapisan tipis yang berfungsi sebagai pewarna sebagai lapisan kedap air,
sudut kemiringan atap beton ini adalah 30-45 derajat.
ATAP SENG
Atap seng diberi lapisan seng secara elektrolisis yang
terbuat dari lembaran baja tipis dengan tujuan untuk membuatnya jadi tahan
karat. selama lapisan seng ini belum hilang maka atap ini akan bertahan lama
dari karat, atap ini akan bocor jika masa itu lapisan seng sudah terlewati. Cara
memasangnya dapat digunakan kemiringanan 15-25 derajat, agar tidak bocor dapat
digunakan paku payung untuk menghindari air tidak masuk ke sela-sela paku dan
mengenai penyangga dari seng.
ATAP SIRAP
Penutup atap yang terbuat dari kepingan kayu tipis ini
ketahanannya tergantung keadaan lingkungan, kualitas kayu yang digunakan dan
besarnya sudut atapnya, sudut atap yang cocok adalah 25-40 derajat. Atap sirap banyak digunakan di rumah-rumah bergaya
pedesaan yang menyatu dengan alam bentuknya yang unik dan klasik.
ATAP GENTENG TANAH LIAT
Gentang yang terbuat dari tanah liat dicetak
dan dibakar. Untuk memasangnya membutuhkan rangka yang disebut dengan reng.
Genteng dipasang pada atap kemiringan 30-45 derajat. Cara memasang genteng
menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling mengunci dan mengikat
satu sama lainnya antar genteng. Tapi seiring waktu, warna dan penampilan
genteng akan berubah. Pada permukaannya biasanya akan tumbuh jamur. Sebagian
besar orang tidak menyukai genteng yang tumbuh jamur, akan tetapi sbegian kecil
ada yang menyukai dapat membuat rumah tampil nampak lebih alami.
ATAP GENTENG KERAMIK
Material genteng ini berbahan
dasar tanah liat. Namun genteng ini telah mengalami proses finishing,
jadi permukaannya sudah dihaluskan dan dikilapkan seperti keramik. Untuk
melindungi genteng dari lumut genteng ini diberi lapisan dan dapat memberi warna
yang beragam pula. Aplikasinya sangat cocok untuk bangunan yang modern di
perkotaan dan atau rumah.
ATAP GENTENG METAL
Atap ini berbentuk material lembaran-lembaran yang
mirip dengan seng. Genteng ini ditanam pada balok gording dan atau usuk dirangka
atap dengan menggunakan sekrup. Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan genteng
dari tanah liat. Dengan ukuran sekitar 60 – 120 cm, dengan ketebalan 0,3 - 0,5 mm lebih besar
dari genteng tanah liat. Akan tapi dalam satu lembaran genteng metal
ini ada beberapa jumlah genteng sekaligus.
ATAP GENTENG ASPAL
Material genteng yang satu ini bersifat transparan,
terbuat dari campuran lembaran bitumen (turunan aspal) dan bahan kimia lainnya.
Ada dua model yang tersedia di pasaran. 1) model datar bertumpu pada multipleks
yang menempel pada rangka, dan 2) model bergelombang yang pemasangannya cukup
disekrup pada balok gording dan atau usuk pada rangka atap.
ATAP POLI KARBON
Atap ini dapat dipasang tanpa sambungan karena berbentuk
lembaran besar. Pada atap jenis ini memliki kualitas materialnya dan
ketahanannya terhadap radiasi matahari adalah sebagai keunggulannya. biasanya
dipakai pada atap tambahan teras atau kanopi teras. Biasanya atap ini digunakan
didepan rumah dan pertokoan karena pemasangan yang mudah dan namun harganya lebih
mahal dari atap lainnya.
ATAP ALUMUNIUM
Penutup atap ini memiliki fleksibilitas karena dapat dibuka
dan ditutup dengan mudah. Atap ini memiliki ketebalan 0,3-0,5 mm, akan tetapi
atap ini kuat dan harganya relatif mahal dibandingkan penutup atap lainnya.
ATAP PVC (POLYVINYL CHLORIDE)
Atap ini lebih tahan lama dibanding fiberglass, tetapi
lebih murah dari polycarbonate. Atap ini lebih banyak digunakan fiberglass daripada
polycarbonate.
C. FINISHING ATAP
Finishing adalah suatu kegiatan proses penyempurnaan atau
penyelesaian akhir dari suatu karya. Memberi perlindungan pada material dan
menambah nilai estetik dari suatu bangunan adalah tujuan dari finishing. Finishing
atap merupakan tahap akhir dari pembuatan atap itu sendiri, untuk mempercantik
pemampilan , juga memperkuat dari penutup
dan memberi nilai estetika pada atap tersebut. Finishing atau tahap
akhir dari penutup atap biasanya menggunakan Cat.
Cat merupakan produk yang dipoles di beberapa
permukaan yang digunakan untuk mempercantik tampilan dan mempertahankan penutup
atap agar bisa bertahan lebih lama. Cat berdasarkan pengecerannya dibagi
menjadi 2 jenis, yaitu :
1. CAT WATER BASED
Cat water based merupakan cat yang berbahan dasar air,
juga disebut cat emulsi. Cat ini lebih cepat kering dibandingkan dengan cat
yang berbahan dasar minyak, yang biasanya digunakan untuk cat dinding.
2. CAT SOLVED BASED
Cat solved based merupakan cat yang berbahan dasarkan
minyak. Cat jenis ini keringnya cukup lama, bersifat gloss atau mengkilap,
bersifat menolak air. Yang biasanya digunakan di genteng keramik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar