Jumat, 10 Februari 2023

Atap Bangunan dan Finishing

 

ATAP BANGUNAN

Atap adalah pelindung bangunan yang terletak paling atas, yang berfungsi menutupi bangunan dan ruangan yang ada dibawahnya terhadap panas teriknya matahari, hujan, angin, debu, bahkan benda-benda ringan yang terbawa oleh angin.

Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum memasang atap :

  1. Konstruksi atap harus kuat menahan beban yang dipikulnya;
  2. Bentuk atap dan keyamanan orang yang ada dibangunan itu;
  3. Sudut kemiringan atap , disesuaikan dengan bahan yang akan digunakan;
  4. Bahan yang digunakan harus tahan terhadap pengaruh cuaca disekitar dan tidak mudah lapuk atau rusak.

 Baca juga Bagian-bagian kayu, sifat kayu, rumus kadar air kayu, rumus penyusutan kayu

A. MACAM-MACAM ATAP

  1. Atap Pelana;
  2. Atap Joglo;
  3. Atap Datar/dak beton;
  4. Atap Limas Piramida;
  5. Atap Limas Perisai;
  6. Atap Tenda;
  7. Atap Menara;
  8. Atap Sandar;
  9. Atap Mansrad;
  10. Atap Minangkabau;
  11. Atap Kubah/setengah lingkaran dan;
  12. Atap Kombinasi

Berikut adalah penjelasan singkat macam-macam atap diatas :

ATAP PELANA

Atap pelana terdiri dari dua buah bidang atap miring. Di sisi kanan, kiri dan di ujung bawah biasanya terdapat lisplank atau woodplank. Biasanya atap ini di gunakan di rumah-rumah sederhana dan gedung sekolah. Atap model ini sudut kemiringannya 30-45 derajat dan banyak digunakan di daerah jawa.

ATAP JOGLO

Bentuk atap joglo bagian atas menjulang lebih tinggi dan bubungan tersusun miring. Atap joglo terdapat jurai luar yang seolah-olah berdiri, biasanya sudut kemiringan ini 45-60 derajat dan di ujung atas di pertemukan dengan ujung atas yang lainnya atau jurai, yan sudut atapnya lebih kecil dari sudut atap yang berada di bawahnya sekitar 30-45 derajat. Penutup atap yang biasanya digunakan dalam atap joglo adalah genteng tanah liat. Atap joglo ini biasa dijumpai pada rumah-rumah terdahulu di daerah jawa tengah dan jawa barat.

ATAP DATAR/DAK BETON

Bentuk atap datar juga disebut atap plat beton, atap ini tidak datar sepenuhnya akan tetapi dibuat kemiringan sekitar 2,5 - 5 derajat yang berguna untuk mengalirkan air hujan langsung ditanah, disalurkan kepipa pembuangan air ataupun talang. Bahannya menggunakan beton bertulang, Atap ini digunakan gedung bertingkat, rumah dan ruko. Biasanya tidak memakai plafond karena permukaan bawah atap ini sudah halus menyerupai plafond.

ATAP LIMAS PIRAMIDA

Atap model ini seperti dengan atap tenda tapi berbentuk denah bangunan segi lima, segi enam, segi delapan dan sebagainya. Atap ini banyak digunakan bangunan induk, pendopo, gasibo, bangunan kantor dan rumah tempat tinggal.

ATAP LIMAS PERISAI

Atap Limas ini terdapat bubungan dengan dua bidang lainnya berakhir pada sebuah titik ujung, hubungan perisai terdiri dari 4 bidang atap dengan 2 bidang atap bertemu pada satu garis. Atap ini seperti atap pelana tapi lebih dimiringkan lagi yang berbentuk trapezium. Atap model ini dapat dikombinasikan dengan atap-atap yang lainnya juga.

ATAP TENDA

Terdiri dari 4 bidang atap dengan bentuk, ukuran maupun lereng yang sama dan bertemu pada satu titik. Ukuran panjang bangunan sama dengan lebarnya. Hubungan miring atau jurai adalah garis pertemuan dari bidang-bidang atap yang miring, karena sudut yang dibentuk berupa sudut keluar dinamakan jurai luar. Atap ini banyak digunakan pada bangunan induk, pendopo, gasibo, bangunan kantor dan rumah tempat tinggal.

ATAP MENARA

Menara itulah yang disebut dari atap ini karna, bentuk atap menara serupa dengan atap tenda, pada atap ini titik pertemuannya antara 4 bidang atap jauh lebih tinggi daripada titk pertemuan atap tenda. Banyak digunakan untuk bangunan-bangunan gereja, masjid dan bangunan-bangunan yang tua di luar negeri juga.

ATAP SANDAR

Atap sandar pada umumnya digunakan untuk bangunan tambahan atap emperan rumah warung ataupun ruko. Satu bidang atap yang bagian satu ujungnya menempel pada tembok dan atau balok, ujung satunya disangga oleh balok dan tiang. Atap sandar ini kemiringannya tergantung bahan apa yang akan digunakan. Meskipun atap model ini banyak digunakan emperan dan warung tetapi atap ini juga banyak digunakan di rumah yang gergaya modern dengan gaya arsitekturnya.

ATAP MANSARD

Bentuk atap model ini seolah–olah terdiri dari dua atap yang terlihat bersusun atau bertingkat. Atap mansard jarang digunakan untuk bangunan rumah tempat tinggal, akan tetapi atap ini biasanya digunakan di masjid dan lain sejenisnya.

ATAP MINANGKABAU

Bentuk atap ini  berbentuk seperti ada tanduk dikanan dan kirinya jika dilihat dari depan. Atap ini bisa dijumpai di daerah pulau Sumatera.

ATAP KUBAH / SETENGAH LINGKARAN

Atap kubah merupakan atap yang berfungsi ganda yaitu, untuk kubah sekaligus untuk atap diatas atap/atap dobel. Atap kubah menggunakan rangka baja dan atau besi yang sering digunakan dimasjid.

ATAP KOMBINASI

Atap kombinasi terdiri dari bermacam-macam bidang atau model atap, yang digabungkan menjadi satu dalam satu bangunan gedung. Pada bangunan-bangunan yang besar, atap tidak hanya terdiri dari dua atau tiga bidang atap, tetapi dari banyak bidang atap yang memberi bermacam-macam bentuk yang unik.

 

B. BAHAN-BAHAN PENUTUP BANGUNAN

  1. Atap Beton (Plat  Beton);
  2. Atap Genteng Beton;
  3.  Atap Seng;
  4. Atap Sirap;
  5. Genteng Tanah Liat;
  6. Atap Genteng Keramik;
  7. Atap Genteng Metal;
  8. Atap Genteng Aspal;
  9. Atap Polikarbon;
  10. Atap Alumunium;
  11. PVC (Polyvinyl Chloride);

 

Berikut adalah penjelasan singkat bahan-bahan penutup bangunan diatas :

ATAP PLAT BETON / BETON BERTULANG

Atap ini terbuat dari campuran beton, menggunakan tulangan besi yang sudut kemiringannya sekitar 2,5 - 5 derajat. Atap model ini multi fungsi di atas atap ini kita dapat melakukan beberapa aktivitas. Akan tetapi atap beton rawan bocor jika pada saat pengecoran tidak dilakukan dengan teliti dan hati-hati. Oleh karna itu harus diperhatikan mulai membuat atap hingga perawatannya, dapat juga bagian atas atap dilapisi cat water-roof untuk meminimalisir kebocoran.

ATAP GENTENG BETON

Pada dasarnya bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah liat, hanya saja bahan dasarnya adalah campuran semen PC dan pasir. Tapi bentuknya ada yang menarik dari genteng beton ini, ada yang datar dan ada yang bergelombang seperti atap genteng tanah liat. Bagian luarnya diberi lapisan tipis yang berfungsi sebagai pewarna sebagai lapisan kedap air, sudut kemiringan atap beton ini adalah 30-45 derajat.

ATAP SENG

Atap seng diberi lapisan seng secara elektrolisis yang terbuat dari lembaran baja tipis dengan tujuan untuk membuatnya jadi tahan karat. selama lapisan seng ini belum hilang maka atap ini akan bertahan lama dari karat, atap ini akan bocor jika masa itu lapisan seng sudah terlewati. Cara memasangnya dapat digunakan kemiringanan 15-25 derajat, agar tidak bocor dapat digunakan paku payung untuk menghindari air tidak masuk ke sela-sela paku dan mengenai penyangga dari seng.

ATAP SIRAP

Penutup atap yang terbuat dari kepingan kayu tipis ini ketahanannya tergantung keadaan lingkungan, kualitas kayu yang digunakan dan besarnya sudut atapnya, sudut atap yang cocok adalah 25-40 derajat. Atap sirap banyak digunakan di rumah-rumah bergaya pedesaan yang menyatu dengan alam bentuknya yang unik dan klasik.

ATAP GENTENG TANAH LIAT

Gentang yang terbuat dari tanah liat dicetak dan dibakar. Untuk memasangnya membutuhkan rangka yang disebut dengan reng. Genteng dipasang pada atap kemiringan 30-45 derajat. Cara memasang genteng menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling mengunci dan mengikat satu sama lainnya antar genteng. Tapi seiring waktu, warna dan penampilan genteng akan berubah. Pada permukaannya biasanya akan tumbuh jamur. Sebagian besar orang tidak menyukai genteng yang tumbuh jamur, akan tetapi sbegian kecil ada yang menyukai dapat membuat rumah tampil nampak lebih alami.

ATAP GENTENG KERAMIK

Material genteng ini berbahan dasar tanah liat. Namun genteng ini telah mengalami proses finishing, jadi permukaannya sudah dihaluskan dan dikilapkan seperti keramik. Untuk melindungi genteng dari lumut genteng ini diberi lapisan dan dapat memberi warna yang beragam pula. Aplikasinya sangat cocok untuk bangunan yang modern di perkotaan dan atau rumah.

ATAP GENTENG METAL

Atap ini berbentuk material lembaran-lembaran yang mirip dengan seng. Genteng ini ditanam pada balok gording dan atau usuk dirangka atap dengan menggunakan sekrup. Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan genteng dari tanah liat. Dengan ukuran sekitar 60 – 120 cm, dengan ketebalan 0,3 - 0,5 mm lebih besar dari genteng tanah liat. Akan tapi dalam satu lembaran genteng metal ini ada beberapa jumlah genteng sekaligus.

ATAP GENTENG ASPAL

Material genteng yang satu ini bersifat transparan, terbuat dari campuran lembaran bitumen (turunan aspal) dan bahan kimia lainnya. Ada dua model yang tersedia di pasaran. 1) model datar bertumpu pada multipleks yang menempel pada rangka, dan 2) model bergelombang yang pemasangannya cukup disekrup pada balok gording dan atau usuk pada rangka atap.

ATAP POLI KARBON

Atap ini dapat dipasang tanpa sambungan karena berbentuk lembaran besar. Pada atap jenis ini memliki kualitas materialnya dan ketahanannya terhadap radiasi matahari adalah sebagai keunggulannya. biasanya dipakai pada atap tambahan teras atau kanopi teras. Biasanya atap ini digunakan didepan rumah dan pertokoan karena pemasangan yang mudah dan namun harganya lebih mahal dari atap lainnya.

ATAP ALUMUNIUM

Penutup atap ini memiliki fleksibilitas karena dapat dibuka dan ditutup dengan mudah. Atap ini memiliki ketebalan 0,3-0,5 mm, akan tetapi atap ini kuat dan harganya relatif mahal dibandingkan penutup atap lainnya.

ATAP PVC (POLYVINYL CHLORIDE)

Atap ini lebih tahan lama dibanding fiberglass, tetapi lebih murah dari polycarbonate. Atap ini lebih banyak digunakan fiberglass daripada polycarbonate.

 

C. FINISHING ATAP

Finishing adalah suatu kegiatan proses penyempurnaan atau penyelesaian akhir dari suatu karya. Memberi perlindungan pada material dan menambah nilai estetik dari suatu bangunan adalah tujuan dari finishing. Finishing atap merupakan tahap akhir dari pembuatan atap itu sendiri, untuk mempercantik pemampilan , juga memperkuat dari penutup  dan memberi nilai estetika pada atap tersebut. Finishing atau tahap akhir dari penutup atap biasanya menggunakan Cat. 

Cat merupakan produk yang dipoles di beberapa permukaan yang digunakan untuk mempercantik tampilan dan mempertahankan penutup atap agar bisa bertahan lebih lama. Cat berdasarkan pengecerannya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1.  CAT WATER BASED

Cat water based merupakan cat yang berbahan dasar air, juga disebut cat emulsi. Cat ini lebih cepat kering dibandingkan dengan cat yang berbahan dasar minyak, yang biasanya digunakan untuk cat dinding.

2.  CAT SOLVED BASED

Cat solved based merupakan cat yang berbahan dasarkan minyak. Cat jenis ini keringnya cukup lama, bersifat gloss atau mengkilap, bersifat menolak air. Yang biasanya digunakan di genteng keramik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar