Rabu, 22 Februari 2023

Sondir Test SNI 8460:2017

SONDIR TEST

I.         PENDAHULUAN

Pengujian Penetrasi Konus (Cone Penetration Test – CPT) merupakan satu jenis pengujian langsung dilapangan yang sudah sejak lama dikembangkan, dan sangat luas kegunaannya.

Pengujian sondir yang dikenal secara umum atau dengan istilah Deutch Cone Penetrition. Pengujian sondir merupakan uji statis yang berkaitan dengan cara memasukkan konus melalui penekanan dengan kecepatan tertentu.

Sondir mekanis tipe Begemann Friction Sleeve-Cone (Bikonus), dengan luas proyeksi konus 10 cm2, dan luas bidang geser 100 cm2 adalah alat yang digunakan. Pemberian gaya dengan sistem hidrolis dengan luas torak (piston) 10 cm2. Pembacaan gaya (tegangan) pada setiap interfal kedalaman 20 cm, menggunakan 2 buah manometer masing-masing berskala 0-60 kg/cm2 dan 0-250 kg/cm2.

Untuk merencanakan daya dukung ujung (end bearing) dan perlawanan keliling permukaan tiang (friction/adhesion resistence) dari pondasi tiang maupun daya dukung pondasi dangkal maka digunakan hasil dari pengujian Sondir. Selain itu pengujian ini sangat praktis untuk mengetahui dengan cepat letak kedalaman lapisan tanah keras, bahkan dengan mengevaluasi nilai rasio gesekan atau friction ratio, dapat pula dilakukan deskripsi jenis laisan tanah.

Jenis tanah berbutir halus maupun kasar (pasir) dapat dalakukan pegujian Sondir, akan tetapi jika pada lapisan tanah tersebut terdapat banyak kerikil maka pegujian ini tidak dapat dilaksanakan.

Referensi test tanah bisa download disini SNI 8460:2017

II.      TUJUAN  PENGUJIAN

1.        Praktikan dapat melaksanakan pengujian penetrasi konus (sondir) dengan prosedur yang benar

2.        Praktikan dapat menggambarakan grafik hubungan antara nilai konus,jumlah hambatan pelekat, serta rasio gesekan.

 

III.   PERALATAN

1.         Mesin sondir kapasitas 2,5 ton

2.         Ada 2 buah stang sondir, 1) Stang sondir luar (push rods) dan 2) stang sondir dalam (inner rods)

3.         Manometer dua buah dengan kapasitas 0 – 60 kg/cm2 dan 0-250 kg/cm2

4.         Mantle cone

5.         Frictions cone

6.         Jangkar spiral

7.         Ambang penekan

8.         Perlatan penunjang.

alat-sondir-test
Alat Sondir Test

Keterangan Gambar

1.        Gigi penekan

2.        Gigi cepat

3.        Gigi lambar

4.        Tiang pelurus

5.        Rantai

6.        Stelan rantai

7.        Engkol pemutar

8.        Ruang oli

9.        Kunci tiang

10.    Trecker

11.    Manometer

12.    Kaki ruang oli

13.    Stang sondir

14.      Kunci tiang

15.      Kaki sondir

16.      Jangkar spiral

17.      Stang dalam

18.      Paten konus

19.      Lubang pengisi oli

20.      Piston

21.      Oli seal

22.      Ring penahan seal

23.      Mur penjepit

24.      Kunci piston

25.      Kop penarik

26.      Bikonus




cara-kerja-friction-cone
Cara kerja Friction Cone

Posisi A

Bikonus di tekan oleh Stang Sondir sampai kedalaman tertentu, stang dalam (pluge ) belum ditekan (belum ada pengukuran).

 

Posisi B

Ditekan masuk sedalam 4 cm bagian stang dalam, sehingga ujung bikonus menembus lapisan tanah. Tahanan konus terlebih dahulu kemudian diukur oleh manometer.

 

 

Posisi C

Posisi pada Stang dalam ditekan terus, ujung bikonus dan dinding gesek bergerak bersama–sama menembus lapisan tanah. Jumlah tahanan konus dan hambatan pelekat diukur menggunakan manometer.

 

Posisi D

Ditekan kembali stang sondir, ujung bikonus dan dinding gesek bergabung lagi. Bikonus siap penetrasi untuk melakukan pengukuran pada kedalaman selanjutnya.


IV.         PROSEDUR PENGUJIAN

1.         Sebelum memasang 2 atau 4 spiral, bersihkan lokasi percobaan terlebih dahulu. Dipasang spiral sesuai dengan kondisi tanah dengan jarak tertentu agar sesuai dengan kaki sondir.

2.         Gunakan ambang pada jangkar untuk menjepit rangka sondir tersebut, lalu atur posisi sondir agak tegak lurus dengan cara mengendurkan kunci tiang samping lalu kontrol dengan waterpass.

3.         Penutup lubang baut pengisian oli dibuka dan kedua kran manometer juga dibuka lalu pasang kunci piston pada ujung piston

4.         Ditekan  berkali-kali kunci piston  keatas sampai oli keluar semua

5.         Setelah oli yang lama habis, tetap kunci isi oli dari lubang pengisian sampai penuh gerakan kunci piston naik turun sacara perlahan untuk menghilangkan gelmbung udara.setelah tidak ada gelembung udara tutup lubang kembali lubang pengisian tadi

6.         Tutup salah satu kran manometer,tekan kunci piston pada alas rangka perhatikan kenaikan jarum manometer hentikan penekanan dan tahan (kunci),stang pemutar apabila jarum akan mencapai 25% ke maksimal manometer,Bila terjadi penurunan pada jarum manometer berarti ada kebocoran antara lain pada sambungan sambungan nepel,buat penutup oli atau seal piston . Lakukan hal yang sama untuki manometer yang lainya.

7.         Pasang  friction conelmatle coan pada draad stang sondir berikut stang dalamnya. Pasangkan stang sondir pada lubang pemusat di rangka sondir tepat di bawah ruang oli kemudian pasang kop pelekat

8.         Selanjutnya dorong tracker pada posisi lubang terpotong kemudian putarlah engkol pemutar sampai menyentuh ujung atas stang sondir, maka pengujian dan pengukuran sudah siap dilakukan

9.         Beri tanda pada tiang sondir setiap 20cm dengan menggunakan spidol / kapur tulis untuk mengetahui saat dilakukan pembacaan manometer

10.     Engkol pemutar kembali diputar sehingga paten friction conel matle cone / mantlr cone masuk kedalam tanah .setelah mencapai 10 cm(lihat tanda spidol) engkol pemutar diputar sedikit dengan arah berlawanan.racker ditarik ke depan dalam posisi lubang bulat

11.     Buka kran yang menuju manometer 60kg/cm2

12.     Engkol pemutar diputar kembali sehingga stang dalam tertekan ke dalam tanah dengan kecepatan 2 cm/detik.Stang dalam akan menekan piston dahulu akan menekan oli di dalamnyamtekanan yang terjadi akan terbaca pada manometer  .Mantle cone hanya akan mengukur tahanan ujung konus (qc) sedangkan friction mantle cone hanya akan mengukur tahanan dan gesekan dinding terhadap tanah

13.     Catat angka setelah stang ditekan penunjukan pertama pada jarum manometer, penekanan diteruskan sampai jarum manometer bergerak yang kedua kalinya

14.     Lakukan penekanan hati-hati dan amati selalu jarum manometer bila  diperkirakan tekanan akan melebihi kapasitas manometer tersebut dank ran manometer yang berkapasitas besar dibuka

15.     Putar kembali engkol pemutar berlawanan arah lalu posisi tracker dipindahkan kembali menjadi posisi lubang terpotong .Lakukan penekanan kembali dengan jarak 20 cm berikutnya dan ulang prosedur 12 sampai dengan 14

16.     Apabila sudah mencapai kedalaman 1 meter maka stang sondir perlu ditambahkan dengan cara menaikkan piston penekan supaya stang sondir dapat disambung. Gunakan kunci pipa untuk mengencangkan sambungan tersebut. Ulangi prosedur 8 sampai 15

17.     Apabila kedalaman sudah mencapai tanah keras (hasil tahanan konus lebih besar dari 250 kg/cm2) maka pembacaan dihentikan, kemudian Stang sondir yang sudah tertanam dicabut kembali dengan cara berikut ini:

a.         Diputar engkol pemutar supaya piston penekan terangkat

b.        Tarik treecker pada posisi lubang penuh

c.         Dorong trecker pada posisi lubang terpotong

d.        Putar engkol pemutas sehingga stang sondir terangkat sampai stang sondir berikutnys terlihat

e.         Ditahan stang sondir bawah dengan menggunakan kunci pipa supaya rangkaian dibawahnya tidak terjatuh

f.          Dengan kunci pipa yang lain stang sondir atas dilepas

g.        Selanjutnya ulangi prosedur ini pada stang sondir berikutnya

18.     Percobaan prosedur ini stang sondir berikutnya

 

V. PERHITUNGAN DAN PELAPORAN

5.1 Data

1. Dimensi alat bikonus :

-       Diameter ujung bikonus (Dc) cm.

-       Diameter selimut geser (Dg) cm.

-       Tinggi selimut geser (Hg) cm.

2. Hasil pengukuran

-       Tekanan konus (qc) kg/cm2              ………….kolom 2

-       Jumlah Perlawanan (JP) kg/cm2       ……….....kolom 3

5.2 Perhitungan

1. Luas potongan melintang bikonus  (Ac)

Ac = ¼ Ï€ Dc2

     Gaya geser yang bekerja (P)

P   = Ac (JP – qc)

     = Ac (kolom3 – kolom 2)

     = Ac (kolom 4)

 

2. Rumus luas selimut geser (Ag)             

Ag = π Dg. Hg

3. Hambatan pelekat (HP), kolom 5          

HP = 20.    

      = 20x(1/4xDc2(JP – qc)): Ï€ Dg. Hg

        bila Dg = Dc, maka                             = 5Dc (JP – qc): Hg

                                                        2,68     =  5 Dc (2): (13,3)

                                                        Dc       = 3,5644 cm   

Jadi Hambatan pelekat (HP)                     

HP =  ( 5x3,5644) x (2) : 13,3

                                                                    = 1,34 x 2 (kolom 4)

                                                                    = 2,68. (lihat kolom 5)

faktor pembacaan (pembacaan penurunan setiap 20 cm)

Jadi untuk harga

Dc = Dg = D = 3,5644 cm

                    Hg = 13,3 cm

                    Hp = D/Hg (JP – qc)

 Vl. PERAWATAN

6.1  Segera dibersihkan dari kotoran/tanah yang melekat di Stang sondir apabila sudah selesai digunakan. Setelah bersih dilumuri dengan oli secukupnya agar tidak berkarat.

6.2  segera dibersihkan Friction cone/mantle cone yang telah selesai digunakan. Setelah bersih dicoba digerak-gerakkan, agar tidak terjadi kemacetan. Apabila terjadi kemacetan, buka rangkaian alat Friction cone/mantle cone kemudian rendam dalam minyak tanah lalu disikat dengan hati-hati. Lalu lumuri dengan oli yang masih baru dan dirangkaian kembali sehingga gerakannya tidak ada yang terhambat kemudian disimpan pada ruang tertutup.

6.3  Pada gigi penggerak mesin sondir bagian atas bila kondisinya sudah kering lumuri atau olesi stempet secukupnya.

6.4  Bagian yang bergerak/bergesekan lumasi dengan oli seluruhnya secara berkala.

6.5  Buka ruang oli dan periksa di dalamnya apabila terjadi kebocoran oli. Bila oli seal tersebut sobek ganti dengan yang baru.

VII. KESIMPULAN

Pada pengujian sondir ini merupakan uji statis berkaitan dengan cara memasukkan konus melalui penekanan dengan kecepatan tertentu. Artinya bahwa pengujian ini dilakukan utuk mengetahui posisi atau kedalaman dari tanah keras itu sendiri dengan mamasukkan friction conel/matle cone ke dalam tanah sampai kedalaman yang menunjukkan keberadaan tanah keras.

VIII. LAMPIRAN

PROYEK      :                                         TANGGAL PENGUJIAN     : 

LOKASI       :                                          DIKERJAKAN                      :


ELEVASI      :                                          DIPERIKSA                          : 

UJI PENETRASI KONUS

(ASTM D 3441 – 86)


Kedalaman

qc

Jumlah Perlawanan

Perlawanan Gesek

Hambatan pelekat

JHP

Hambatan Setempat

Friction Ratio

(M)

(kg/cm2)

(kg/cm2)

(kg/cm2)

(kg/cm2)

(kg/cm2)

(kg/cm2)

(%)

-1

-2

-3

-4

(5)=

-6

(7)= (6):20

(8) = (4) : (2)

(1,34)x(4)

0

0

0

0

0

0

0

0

-0.4

50

60

10

13.4

13.4

0.67

0.268

-0.6

40

45

5

6.7

20.1

0.335

0.1675

-0.8

35

60

25

33.5

53.6

1.675

0.957142857

-1

45

70

25

33.5

87.1

1.675

0.744444444

-1.2

45

70

25

33.5

120.6

1.675

0.744444444

-1.4

30

55

25

33.5

154.1

1.675

1.116.666.667

-1.6

30

45

15

20.1

174.2

1.005

0.67

-1.8

35

45

10

13.4

187.6

0.67

0.382857143

-2

30

45

15

20.1

207.7

1.005

0.67



grafik-test-sondir
Grafik Test Sondir


Tidak ada komentar:

Posting Komentar