Kamis, 16 Februari 2023

Pengujian Kayu

 A.    Uji Kuat Tarik Kayu Searah Serat

1.      Pendahuluan

Metode pengujian Kuat Tarik Kayu Bangunan Struktural dimaksudkan untuk dipakai sebagai acuan dan pegangan dalam pengujian kuat tarik kayu searah serat.

2.      Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk :

a.       Tujuan metode pengujian ini adalah untuk memperoleh nilai kuat tarik searah serat kayu.

3.      Peralatan dan Bahan

a.       Peralatan

1)      Mesin uji tarik ( UTM / Universar Testing Machine )

2)      Jangka sorong

3)      Rol meter

b.      Bahan

1)      Kayu

4.      Prosedur Pelaksanaan

1)     Menyiapkan benda uji dengan ukuran seperti pada gambar di bawah ini. (SNI 03-3399-1994)

2)      Sediakan alat uji tarik, lat ukur (meteran, jangka sorong), lembaran data pengujian.

3)      Beri nomor atau kode pengujian, sebelum dipasan pada alat uji, ukur penampang bidang tarik benda uji dengan alat ukur.

4)      Atur jarum penunjuk skala beban sehingga menunjukan angka 0 (nol);

5)      Letakan benda uji pada mesin tarik dan dijepit pada kedua ujungnya dengan kadudukan vertical.

6)      Jalankan mesin uji, kemudian beri beban secara tetap sampai beban maximum

7)      Cantumkan nilai hasil pengujian dan bentuk keretakan.

8)      Hitung besarnya kuat tarik. 

5.      Data Hasil Pengujian

a.       Perhitungan

1)      Regangan

2)      Tegangan Maksimum

3)      Modulus Elastisitas

b.       Data Perhitungan

L (mm)

ΔL (mm)

Beban kN

Beban N

A (mm2)

Regangan (%)

Tegangan (N/mm2)

460

0

2,387

2387

45,6

0

52,346

460

0

2,713

2713

45,6

0

59,496

460

0

3,038

3038

45,6

0

66,623

460

0

3,418

3418

45,6

0

74,956

460

0

3,744

3744

45,6

0

82,105

460

0

4,123

4123

45,6

0

90,417

460

0

4,612

4612

45,6

0

101,140

460

0

5,046

5046

45,6

0

110,658

460

0

5,534

5534

45,6

0

121,360

460

0

6,185

6185

45,6

0

135,636

460

0

6,782

6782

45,6

0

148,728

460

0

7,487

7487

45,6

0

164,189

460

0

13,130

13130

45,6

0

287,939

460

0

13,564

13564

45,6

0

297,456

460

0

13,781

13781

45,6

0

302,215

460

0

13,835

13835

45,6

0

303,399

460

0,002

13,890

13890

45,6

0

304,605

460

0,005

13,890

13890

45,6

0,001

304,605

460

0,187

16,223

16223

45,6

0,041

355,768

460

0,189

16,223

16223

45,6

0,041

355,768

460

0,192

16,277

16277

45,6

0,042

356,952

460

0,195

16,331

16331

45,6

0,042

358,136

460

0,198

16,331

16331

45,6

0,043

358,136

460

0,2

16,385

16385

45,6

0,043

359,320

460

0,203

16,385

16385

45,6

0,044

359,320

460

0,205

16,385

16385

45,6

0,045

359,320

460

0,206

16,385

16385

45,6

0,045

359,320

460

0,205

16,385

16385

45,6

0,045

359,320

460

0,2

16,277

16277

45,6

0,043

356,952

460

0,205

16,331

16331

45,6

0,045

358,136

460

0,209

16,440

16440

45,6

0,045

360,526

460

0,237

16,711

16711

45,6

0,052

366,469

460

0,241

16,765

16765

45,6

0,052

367,654

460

0,247

16,874

16874

45,6

0,054

370,044

460

0,261

16,982

16982

45,6

0,057

372,412

460

0,262

17,037

17037

45,6

0,057

373,618

460

0,258

16,982

16982

45,6

0,056

372,412

460

0,256

16,982

16982

45,6

0,056

372,412

Tabel Pengujian Tarik Kayu


 Grafik Tegangan dan Regangan

6.      Kesimpulan

Jadi tegangan maksimum = 372,41 N/mm2, dengan regangan sama dengan 0,055 %, dan Modulus elastisitanya sama dengan 6691,783 N/mm2 termasuk kelas 4. Lihat lampiran 4 

7.     
Gambar

Gambar Pengujian Tarik Kayu Menggunakan UTM

(Sumber : Lab. Pengujian Bahan Teknik Sipil UM)

B.    Uji Kuat Lentur pada Kayu

1.      Pendahuluan

Untuk melakukan pengujian ini diperlukan balok dengan ukuran penampang sekitar 25 mm x 25 mm atau bisa juga dengan ukuran penampang 70 mm x 70 mm dengan panjang sekitar 600 mm. Sedangkan alat yang digunakan adalah mesin uji lentur balok dan kaliper

2.      Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk :

a.       Mengetahui kuat letur pada kayu 

3.      Peralatan dan Bahan

a.       Peralatan

1)   Mesin Uji Lentur (UTM)

2)   Jangka sorong

3)   Rol meter

b.      Bahan

1)   Kayu

4.      Prosedur Pelaksanaan

1)      Siapkan benda dengan ukuran penampang 2,5 cm x 2,5 cm, panjang 60 cm. (ASTM D 143 – 52 – 1978)

2)      Beri nomor kode atau untuk setiap jenis kayu dalam setiap pengujian, sebelum dipasang pada alat uji.

3)      Atur jarak tumpuan, lalu pasang benda uji pada alat uji.

4)      Letakan bantalan penekan diatas benda uji.

5)      Jalankan mesin uji dengan beban tekanan 0,1 kN.

6)      Temukan bentuk keretakan yang terjadi pada benda uji.

7)      Hitung kuat lentur dari benda uji.

5.      Data Hasil Pengujian

Pengujian

Jenis Kayu

Dimensi (mm)

1

Meranti putih

25,2 x 24,6 x 60

a.       Perhitungan

dimana :          MoR = Modulus patah (N/mm2)

                        P = beban maksimum (N)

                        L = jarak sanggah (mm)

                        b = lebar contoh uji (mm)

                        h = tebal contoh uji (mm)

dimana :          MoE = Modulus Elastisitas (N/mm2)

                        ∆P = perubahan beban yang digunakan(N)

                        ∆Y = perubahan defleksi setiap perubahan beban (mm)

                        L = jarak sanggah (mm)

                        b = lebar contoh uji (mm)

                        h = tebal contoh uji (mm)

b.      Perhitungan

1)      Momen Elastisitas (MoE)

2)      Modulus Patah (MoR)

3)      Tegangan Lentur Proposional

 c.       Data Perhitungan

Beban P (kN)

Beban P (N)

ΔL (mm)

0,0

0

0,05

0,1

100

1,42

0,2

200

2,28

0,3

300

3,19

0,4

400

4,1

0,5

500

5,02

0,6

600

5,78

0,7

700

6,75

0,8

800

7,88

0,9

900

8,68

1,0

1000

8,92

1,1

1100

9,33

1,2

1200

9,45

1,3

1300

9,48

Tabel Pengujian Kuat Lentur Kayu

Grafik Beban dan Pertambahan Panjang

Grafik Beban dan Pertambahan Panjang 

6.      Kesimpulan

Jadi MoR (Modulus Patah) = 2,7456 N/mm2, dengan modulus patah sebesar 2,7456 N/mm2 dan dengan modulus elastisitas sebesar  14601,7 N/mm2 ,kayu yang diuji merupakan jenis kayu kelas  4 merupakan kayu yang tidak awet,  dan tegangan proposional adalah 1,44 N/mm2. Lihat lampiran 4

7.      Gambar




Tidak ada komentar:

Posting Komentar