Selasa, 14 Februari 2023

Pengujian Agregat Kasar

1.       Pendahuluan

             Dalam melakukan suatu pembangunan, baik itu dalam membangun sebuah rumah, gedung, maupun fasilitas umum, pasti kita berharap bahwa bangunan yang akan bangun nantinya dapat berdiri kokoh dan bertahan lama. Hal tersebut tentu tak lepas dari faktor mutu bahan bangunan yang digunakan.

            Mengetahui hal tersebut, diadakanlah suatu pengujian bahan agar kita dapat mengetahui kondisi yang bagaimanakah bahan bangunan yang bermutu standar itu dan bagaimana cara mengolah bahan bangunan yang baik agar dapat menghasilkan bangunan yang kokoh. Dalam pengujian kami, kami mendapatkan agregat kasar sebagai bahan uji. Uji yang kami lakukan meliputi uji kelembaban batu pecah, uji berat jenis batu pecah, uji air resapan pada batu pecah, uji berat volume batu pecah, uji kebersihan batu pecah terhadap lumpur, dan uji analisa saringan batu pecah. Hasilnya akan dijelaskan lebih lanjut dalam pembahasan pada laporan ini. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.


2.      Pengujian

- Uji Kelembaban batu pecah

a.       Tujuan

Untuk mengetahui kelembaban batu pecah (agregat kasar) yang akan digunakan dalam campuran beton

b.      Peralatan

ü Timbangan analisa 260 gram

ü Alat Penggoreng, meliputi

-          kompor

-          wajan

ü Silinder

c.       Bahan

ü Batu pecah dalam kondisi asli

d.      Prosedur Pelaksanaan

1.      Timbang berat silinder

2.      Timbang batu pecah dalam keadaan asli sebanyak 330 gram (timbang bersama silinder)

3.      Masukkan batu pecah ke dalam wajan penggorengan, goreng selama 15 menit dengan kompor.

4.      Keluarkan batu pecah dari wajan, biarkan sampai dingin setelah itu ditimbang beratnya.

e.       Data Percobaan

Kelembaban Batu Pecah

(ASTM 566-89)

Percobaan

1

Berat silinder

155,7 gram

Berat batu pecah + silinder

485,7 gram

Berat batu pecah asli (W1)

485,7 – 155,7 = 330 gram

Berat batu pecah kering + silinder

485,5 gram

Berat batu pecah kering (W2)

485,5 – 155,7 = 329,8 gram

Kelembaban batu pecah = (W1-W2)/W1 x 100 %

329,8-330 = 0,06 %

f.        Kesimpulan

Dari hasil percobaan di atas diperoleh kelembaban batu pecah = 0.06 %

g.      Gambar

- Uji Berat Jenis Batu Pecah

a.       Tujuan

Untuk mengetahui berapa besar  berat jenis yang dimiliki agregat kasar (batu pecah)

b.      Peralatan

ü Timbangan 25 kg

ü Keranjang kawat

ü Kain lap

c.       Bahan

ü Batu pecah dalam keadaan SSD

d.      Prosedur Pelaksanaan

1.      Timbang keranjang terlebih dahulu.

2.      Timbang batu pecah beserta keranjang sehingga beratnya mencapai 1000 gram (1 kg)

3.      Keranjang berisi batu pecah dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air (posisinya berada di bawah timbangan), lalu timbang beratnya dalam air (keranjang dan batu pecah).

e.       Data Percobaan

Berat Jenis Batu Pecah

(ASTM C 127-88-93) 

Percobaan

1

Berat keranjang

442 gram

Berat batu pecah di udara + silinder

1000 gram

Berat batu pecah di udara (W1)

1000-442 = 558 gram

Berat batu pecah di air + silinder

952 gram

Berat batu pecah di air (W2)

952 – 442 = 510 gram

Berat Jenis = W1/(W1-W2)

558/(558-510) = 11,63 gr/cm3

f.        Kesimpulan

Jadi, berat jenis batu pecah yang diuji adalah 11,63 gr/cm3

g.      Gambar

- Uji Air Resapan pada Batu Pecah

a.       Tujuan

Menentukan kadar air resapan pada agregat kasar

b.      Peralatan

ü Timbangan 260 gram

ü Alat penggorengan, meliputi :

-          Wajan

-          Kompor

c.       Bahan

ü Batu pecah dalam kondisi SSD

d.      Prosedur Pelaksanaan

1.      Timbang berat silinder terlebih dahulu

2.      Kemudian timbanglah batu pecah keadaan SSD sebanyak 540 gram

3.      Masukkan batu pecah ke dalam wajan penggorengan, goreng sehingga berat kerikil yang telah digoreng menjadi stabil.

4.      Batu pecah kering yang beratnya telah stabil kemudian dikeluarkan dari wajan penggorengan, biarkan dingin kemudian timbang lagi beratnya.

e.       Data Percobaan

Air Resapan pada Batu Pecah

(ASTM C 127-88 Reapp 93)

Percobaan

1

Berat Silinder

204,8 gram

Berat silinder + batu pecah SSD

744,8 gram

Berat batu pecah SSD (W1)

744,8-204,8 = 540 gram

Berat silinder + batu pecah kering

742 gram

Berat batu pecah kering (W2)

742 – 204,8 = 537,2 gram

Kadar air resapan (W1-W2)/W2 x 100%

540-537,2/537,2 x 100% = 0,52%

f.        Kesimpulan

Jadi, kadar air resapan rata-rata pada batu pecah yang diuji = 0,52%

g.      Gambar


- Uji Berat Volume Batu Pecah

a.       Tujuan

Menentukan berat volume batu pecah baik dalam keadaan lepas atau padat.

b.      Peralatan

ü  Timbangan

ü  Silnder

ü  Alat perojok

c.       Bahan

ü  Batu pecah dalam keadaan SSD

d.      Prosedur Pelaksanaan

a.       Tanpa Rojokan

1.      Silinder dalam keadaan kosong ditimbang.

2.      Isi silinder dengan batu pecah sampai penuh dan angkat setinggi 1cm.

3.      Silinter dijatuhkan ke lantai sebanyak tiga kali dan permukaannya diratakan, setelah itu timbang beratnya.

b.      Dengan Rojokan

1.      Timbang silinder dalam keadaan bersih dan kosong.

2.      Silinder diisi batu pecah sepertiga bagian dan dirojok 25 kali. Demikian hingga penuh dan setiap sepertiga bagian dirojok 25 kali.

3.      Ratakan permukaan batu pecah dan beratnya ditimbang.

e.       Data Hasil Percobaan

Berat Volume Batu Pecah

(ASTM C29-91)

JENIS PERCOBAAN

Dengan Rojokan

Tanpa Rojokan

Berat Silinder (W1)

299,4 gram

299,4 gram

Berat Silinder + Batu Pecah (W2)

1750 gram

1370 gram

Berat Batu Pecah (W2-W1)

1750-299,4 =

1450,6 gram

1370-299,4 = 1070,6 gram

Volume silinder

1044,835 gram

1044,835 gram

Berat Volume = (W2-W1)/V

1450,6/1044,835 = 1,39 gr/cm3

1070,6/1044,835 = 1,03 gr/cm3


f.        Kesimpulan

Jadi, berat volume batu pecah yang diuji dengan cara dirojok 1,39 gr/cm3

Jadi, berat volume batu pecah yang diuji dengan cara tanpa dirojok 1,03 gr/cm

g.      Gambar


- Uji Kebersihan Batu Pecah Terhadap Lumpur

a.       Tujuan

Mengetahui kadar lumpur agregat kasar (batu pecah)

b.      Peralatan

ü  Timabangan analisa (260gr)

ü  Alat penggorengan, meliputi kombor dan wajan.

c.       Bahan

ü  Batu pecah

d.      Prosedur Pelaksanaan

1.      Timbang berat silinder dalam keadaan bersih dan kosong

2.      Masukkan batu pecah ke dalam silinder secukupnya, kemudian timbang beratnya

3.      Kemudian batu pecah dicuci dengan cara diberi air dan diaduk-aduk hingga air cucian bersih atau tampak bening

4.      Batu yang telah bersih kemudian digoreng diatas wajan dengan menggunakan kompor. Goreng sampai berat batu kerikil kering menjadi stabil.

5.      Setelah batu pecah kering dan beratnya stabil, biarkan dingin kemudian timbang beratnya

e.       Data Hasil Percobaan

Kebersihan Batu Pecah Terhadap Lumpur

dengan Cara Pencucian 

Percobaan Nomor

1

Berat Silinder

299,4 gram

Berat Silinder + Berat Batu Pecah SSD sebelum dicuci

465,6 gram

Berat batu pecah SSD (W1)

166,2 gram

Berat Silinder + Berat Batu Pecah kering setelah dicuci

455 gram

Berat Batu Pecah Kering bersih (W2)

455-299,4 gr =

155,6 gram

Kadar Lumpur = (W1-W2) / W2 x 100%

(166,2-155,6)/155,6 =

6,8 %

f.        Kesimpulan

Jadi dari hasil percobaan diatas diperoleh kadar lumpur batu pecah 6,8 %

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa batu pecah tersebut harus dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai campuran beton.

g.      Gambar

- Uji Analisa Saringan Batu Pecah

a.       Tujuan

Menentukan sisi ukuran butir/gradasi batu pecah

b.      Peralatan

1.      Timbangan 25 kg

2.      1 set ayakan ASTM dengan diameter

c.       Bahan

1.      Batu pecah dalam keadaan kering goreng 2 kg

d.      Prosedur pelaksanaan

1.      Masukkan batu pecah kedalam ayakan yang telah disusun dari ayakan yang paling besar (diatas) sampai ayakan yang paling kecil (paling bawah)

2.      Kemudian diguncang-guncang selama kurang lebih 10 menit

3.      Timbang batu pecah yang tertinggal pada masing-masing ayakan

4.      Mengontrol berat total = 2 kg

5.      Gambarlah hasil presentase saringan pada grafik

e.       Data Hasil Percobaan

Uji Gradasi Batu Pecah

No. Ayakan (mm)

Diameter ayakan (mm)

Berat ayakan

Berat tertahan (g)

% berat tertahan

% kumulatif tertahan

% Kumulatif Tembus

1 ½

38 .1

670 .5 

0

0

0

0

1

25 .4

634

404

18.17

18.17

81.83

¾

19

575 .8 

609.2

27.40

45.57

54.43

½

12 .7

582

658

29.59

75.16

24.84

3\8

9 .5

538

314

14.12

89.28

10.72

Pan

0 .00

457

238

10.70

99.99

0.01

Total

 

 

2223.5

 

328.17 

171.83 

f.        Kesimpulan

Jadi, Modulus Halus Butir dari kerikil adalah 3,2817

g.      Gambar


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar