Senin, 13 Februari 2023

Uji Tarik Baja

1.       Pendahuluan

        Dalam melakukan suatu pembangunan, baik itu dalam membangun sebuah rumah, gedung, maupun fasilitas umum, pasti kita berharap bahwa bangunan yang akan bangun nantinya dapat berdiri kokoh dan bertahan lama. Hal tersebut tentu tak lepas dari faktor mutu bahan bangunan yang digunakan.

             Mengetahui hal tersebut, diadakanlah suatu pengujian bahan agar kita dapat mengetahui kondisi yang bagaimanakah bahan bangunan yang bermutu standar itu dan bagaimana cara mengolah bahan bangunan yang baik agar dapat menghasilkan bangunan yang kokoh. Dalam pengujian kami, kami mendapatkan baja sebagai bahan uji. Uji yang kami lakukan ialah uji tarik. Dalam uji tarik, kita dapat mengetahui nilai tegangan, regangan, serta nisbach poisson pada spesimen. Hasilnya akan dijelaskan lebih lanjut dalam pembahasan pada laporan ini. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

  

2.      Pengujian

Pengujian Tarik Baja

a.      Pengertian

Uji tarik adalah suatu  metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang berlawanan arah dalam satu garis lurus. Dalam pengujian kali ini, digunakanlah baja sebagai benda uji.

b.      Tujuan

Untuk mengetahui besar tegangan ,regangan, dan nisbah poisson pada benda uji.

c.       Bahan

o  Baja Berulir yang bagian tengahnya telah dibubut.

d.      Alat

o  UTM (Universal Testing Machine)

o  Komputer yang terhubung dengan mesin UTM

e.       Langkah Kerja

1.      Siapkan spesimen yang akan diuji.

2.      Ukur panjang (Lo) dan diameter awal  (øA) spesimen terlebih dahulu, catat.

3.      Pasanglah spesimen (benda uji) pada grip UTM dengan hati-hati.

4.      Mulailah penarikan dan perhatikan dengan baik mekanisme deformasi yang terjadi pada benda uji serta tampilan grafik beban perpanjangan yang terlihat pada komputer yang telah terhubung pada mesin UTM. Pertama benda uji masuk pada daerah statis kemudian beralih ke daerah elastis, plastis, hingga akhirnya spesimen benar-benar mengalami pemutusan.

5.      Setelah spesimen putus, akan didapat data pertambahan panjang serta beban yang telah diberikan pada spesimen saat mengalami proses penarikan.

6.      Kemudian ukur kembali diameter (øP) setelah mengalami pemutusan, catat. 

f.        Hasil Pengujian Tarik Baja

ü  Data Sebelum Spesimen diuji

Benda Uji

W (gr)

D Ulir (mm)

ØA (mm)

Lo (mm)

1

3625

12 mm

8,6

98,8

ü  Data Hasil Pengujian

ü  Data Setelah pengujian

ΔAB (mm)

ØA (mm)

ɛ L

 ØA – ØP

8,6 – 5,75 = 2,85

8,6

0,331395 

ΔL (mm)

Lo (mm)

ɛA

7,728

98,8

0,078219


g.      Gambar

·         Pengujian


·         Dokumentasi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar