Kamis, 23 Februari 2023

Pengujian Batas Susut (Shrinkage Limit)

 Pengujian Batas Susut (Shrinkage Limit) AASTHO T-92-68

I.         PENDAHULUAN

Tanah berbutir halus mengandung lempung sangat berpengaruh terhadap perubahan kandungan air. Batas susut adalah nilai kadar air tanah dalam keadaan semi padat dan padat.

Dengan mengetahui nilai batas susut, maka dapat digunakan untuk menentukan sifat-sifat dari tanah. 

II.   TUJUAN PENELITIAN

2.1 Dapat melakukan pengujian batas susut dengan kesesuaian prosedur secara tepat dan benar

2.2 Dapat menentukan kadar air pada batas semi padat hingga keadaan padat.

III. PERALATAN

3.1  Porong plate

       a. Cawan porselin

       b. Monel dish

       c. Cristalizing dish : dish (diameter 5cm)

       d. Overflow dish (diameter 9cm)

3.2 Spatula

3.3  Plat kaca

       a. Plat kaca tanpa jarum

       b. Plat kaca yang mempunyai tiga jarum/kaki (porong plate)

3.4  Gelas ukur

3.5  Timbangan

3.6  Air raksa

3.7 Oven.

IV.  PROSEDUR PENGUJIAN

4.1  Siapkan benda uji yang lolos saringan no. 40 sebanyak 30 gram. Letakkan tanah tersebut dalam porselin dish, sedikit demi sedikit tambahkan air suling untuk mengisi pori-pori tanah. Saat pengujian batas cair, untuk memudahkan pengadukan, jumlah air yang dibutuhkan sampai mencapai konsistensi kira-kira sedikit lebih tinggi diatas penambahan air.

4.2 Olesi bagian dalam monel dish dengan vaseline/grease secara merata untuk mencegah lekatan beda uji dengan monel dish.

4.3  Isi 1/3 bagian dish dengan pasta tanah yang telah disiapkan lalu pinggir monel dish diketuk-ketuk ringan sehingga pasta tanah mengisi rongga monel dish secara merata dan memadat. Lakukan seperti diatas untuk lapisan berikutnya hingga penuh terhadap pasta tanah yang mengisi monel dish dan padat sampai tidak ada gelembung-gelembung udara yang terperangkap.

4.4  Ratakan permukaan benda uji yang mengisi menol dish dengan sepatula

4.5  Timbang monel dish dan benda uji basah, setelah itu keringkan di udara dengan temperatur ruang kemudian akan tampak perubahan warna dari warna gelap ke warna terang. Kemudian masukkan ke dalam oven dengan temperatur konstan, yaitu 110 ˚ ± 5˚ C (230±9˚F) selama 24 jam

4.6  cara  menentukan volume benda uji basah sebagai berikut:

a.    Tentukan berat monel dish kosong

b.    Letakkan menol dish di atas cristalizing dish, isi menol dish dengan air rasa sampai meluap, tekan permuka pada menol dish dengan plat kaca agar air raksa dapat mengisi seluruh volume menol dish.

c.    Tentukan volume monel dish dengan menentukan berat air raksa yang terdapat pada monel dish, volume monel disk merupakan volume benda uji basar (V)

4.7  Cara menentukan volume benda uji kering sebagai berikut:

a.  Tentukan berat crislizing dish pada keadaan kosong.

b. Ulangi langkah prosedur 4.6 buang air raksa yang melimpah pada clistalizing dish

c. Masukkan benda yang sudah kering ke dalam monel dish yang berisi air tekan dengan menggunakan prong plate sampai benda uji tenggelam dan nampak benda uji tertutup seluruhknya oleh air raksa.

d. Catat berat air raksa yang melimpah pada crislizing dish , berat ini menunjukkan volume benda uji basah (Vo).

V.  PERHITUNGAN DAN PELAPORAN

            5.1 Gunakanlah metode pengujian kadar air untuk menentukan kadar air benda uji

            5.2 Tentukan volume benda uji basar maupun kering dengan cara sebagai berikut:

volume-benda-uji
5.3 nilai batas susut dapat diketahui dengan penentuan rumus sebagai berikut:

batas-susut

Dimana:

SL     = Batas susut

W   = Kadar air benda uji

W0 = Berat benda uji kering

W   = Berat benda uji basah

V0  = Volume benda uji kering

VI .HASIL PERCOBAAN

Berat Cristalizing dish (kecil)

22.77 gr

Berat Overflow dish (besar)

42.29 gr

Berat cawan

10.14 gr

Berat jenis raksa

13.6 gr/cm3

Berat cawan + tanah basah(m1)

34,74 gr

Berat cawan + tanah dioven (m2)

28,33 gr

Perhitungan:

         Berat Overflow dish + berat raksa tumpah =235.53gr

         Berat raksa       =235.53-42.29                =211.24gr

Berat cawan + berat raksa tumpah         =230,27 gr

Berat raksa       = 230,27-10,14             =220,13 gr

Batas Susut (SL)


VII. PERAWATAN

1.1    Bersihkan peralatan segera setelah pengujian selesai.

1.2    spatula, tin box, dan sendok pengaduk agar tidak berkarat maka perlu dilakukan perawatan yaitu dengan cara dikeringkan terlebih dahulu

 

VIII.  REFERENSI

1.1    ASTM D 2216-80

1.2    British Standart BS 1377 -1975

1.3    Bowles, J.E., Engineering Properties of Soils and Their Measurement Experiment No. 3.

          1.4  Head, K. H., ”Manual of Soil Laboratory Testing” Vol. 1 Section 2.5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar